Jurnalpatrolinews – Idlib : Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda membantah tautan ke video mengerikan yang mengungkap perekrutan anak di wilayah barat laut Suriah di Greater Idlib.
Video tersebut, yang muncul di beberapa platform media sosial pada 31 Maret, menunjukkan militan HTS melatih anak di bawah umur dalam operasi tempur. Pelatihan keras, yang diambil dengan gaya dramatis, termasuk penggunaan tembakan langsung.
Video tersebut, yang dijuluki “Generasi Penakluk”, tidak dibagikan oleh kantor berita resmi HTS, Iba’a. Namun, itu dikaitkan dengan kelompok teroris.
Pada 1 April, Taqi al-Din al-Omar, pejabat urusan publik HTS, membantah media Enab Baladi bahwa kelompok itu berada di balik video yang mengejutkan itu.
“Tidak ada validitas untuk perekrutan anak di bawah umur di jajaran HTS atau faksi revolusi lainnya,” kata al-Omar, menambahkan bahwa HTS saat ini sedang menyelidiki video tersebut.
Upaya Al-Omar untuk menolak tanggung jawab HTS atas video tersebut dengan cepat digagalkan oleh para aktivis, yang menegaskan bahwa kelompok tersebut memang berada di balik rekaman mengerikan tersebut.
Para aktivis mencatat bahwa kendaraan lapis baja yang terlihat dalam video itu memiliki tipe yang sama yang dibuat dan digunakan oleh HTS.
Faktanya, kendaraan yang sama, yang dijuluki “al-Buraq” dan membawa nomor seri “240,” baru terlihat tahun lalu dengan militan HTS.
Terlepas dari komitmen HTS terhadap ideologi dan praktik radikalnya, upaya serius untuk menutupi kelompok teroris tersebut telah berlangsung setidaknya sejak 2017.
HTS tidak menyembunyikan wajahnya yang jelek. Perekrutan anak-anak hanyalah salah satu dari banyak cara di mana kelompok tersebut melanggar hukum humaniter internasional setiap hari. Kelompok ini menghadapi sangat sedikit, jika ada kritik dari media arus utama. (***/. dd – sthfrnt)
Komentar