Ingin Buktikan Musuhi Teroris, Taliban Eksekusi Pemimpin Tertinggi ISIS-K

JurnalPatroliNews, Kabul – Taliban , penguasa baru Afghanistan , mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengeksekusi pemimpin tertinggi ISIS Khorasan atau ISIS-K, Abu Omar Khorasani.

Eksekusi itu sebagai pesan pencitraan bahwa penguasa Afghanistan saat ini memusuhi kelompok teroris.

ISIS-K adalah kelompok teroris yang berada di balik serangan bom bunuh diri di gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, pada Agustus 2021 lalu. Ratusan orang, termasuk 13 tentara AS, tewas dalam serangan tersebut.

Menurut Taliban, Abu Omar Khorasani dieksekusi mati di sebuah penjara di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021 atau saat kelompok itu merebut Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Ketika Taliban berkuasa, para anggotanya mengambil alih penjara Pul-i-Charkhi tempat Khorasani ditahan.

Beberapa laporan mengeklaim dia telah dibebaskan dari penjara bersama ribuan narapidana lainnya.

Tetapi Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Khorasani telah ditembak mati bersama delapan orang lainnya.

Kemudian, selama akhir pekan ini, Taliban mengonfirmasi bahwa Khorasani telah terbunuh. Konfirmasi itu disiarkan stasiun televisi Lebanon, al-Mayadeen.

Khorasani berada dalam hukuman mati pada saat Taliban mengambil alih kekuasaan. Setelah ditangkap oleh pasukan AS dan pasukan Afghanistan pada Mei 2020, Khorasasi dilaporkan telah dijatuhi hukuman 800 tahun penjara dan dijatuhi hukuman mati.

WSJ telah mewawancarai Khorasani dua hari sebelum dia tewas, dan pada saat itu dia yakin dia akan dibebaskan oleh Taliban.

“Mereka akan membebaskan saya jika mereka adalah Muslim yang baik,” katanya pada saat itu.

Khorasani dilaporkan diambil dari sel penjaranya dan ditembak. Eksekusinya merupakan pesan bahwa Taliban tidak akan bekerja dengan teroris ISIS.

ISIS-K pertama kali dibentuk pada tahun 2015, mengambil alih wilayah yang sebelumnya diduduki oleh al-Qaeda.

Khorasani mengambil alih kepemimpinan kelompok itu setelah pemimpin sebelumnya, Abdul Haseeb Logari, terbunuh pada April 2017. Kelompok itu kemudian membual telah merebut gua Osama bin Laden di pegunungan Tora Bora.

Kelompok ISIS-K sejak itu melancarkan sejumlah serangan terhadap Taliban serta pasukan NATO dan Afghanistan.

Tahun lalu, orang-orang bersenjata ISIS-K menyerbu sebuah rumah sakit bersalin yang menewaskan 16 orang tak bersalah termasuk bayi yang baru lahir.

Dr Rakib Ehsan, peneliti di Henry Jackson Society, mengatakan kepada The Sun Online bahwa ISIS-K memandang Taliban sebagai kelompok “terlalu moderat”.

“ISIS-K percaya bahwa Taliban adalah gerakan reformis yang mengkhianati Islam dan mereka menukik (mantan anggota) yang kecewa dengan pandangan ini,” katanya, yang dilansir Selasa (28/9/2021).

(sdn)

Komentar