JurnalPatroliNews – Gaza – Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Committee (MER-C) Indonesia melaporkan kondisi kelaparan di jalur Gaza bagian selatan semakin kritis karena blokade dan pengepungan yang dilakukan oleh Israel.
Dalam unggahan akun Instagram @mercindonesia, disebutkan bahwa pasokan bantuan makanan tidak diizinkan masuk oleh militer Israel, sehingga memperparah situasi.
“Kelaparan di wilayah selatan Gaza semakin meluas akibat pengepungan ketat, serangan, dan blokade pasokan makanan oleh pihak penjajah,” tulis MER-C pada Sabtu, 2 November 2025.
MER-C juga menyebutkan bahwa warga di bagian utara Gaza dipaksa berpindah ke selatan, namun akses bahan makanan ke area tersebut tetap ditutup. Bantuan kemanusiaan, yang sudah berbulan-bulan tertahan di perbatasan, belum dapat disalurkan.
Selain itu, pada Senin, 28 Oktober 2024, Parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang membatasi peran UNRWA, badan PBB yang bertugas memberikan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palestina.
Menurut Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, Yuli Edelstein, UNRWA dianggap “tidak lagi berfungsi sebagai lembaga bantuan kemanusiaan dan justru memperkuat kemiskinan serta penderitaan warga.”
Keputusan ini menuai kecaman dari PBB dan berbagai negara yang menilai langkah tersebut memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.
Komentar