Ketegangan Dagang AS-China Kembali Meninggi, Beijing Lakukan Penyesuaian Dunia Usaha

JurnalPatroliNews – Jakarta – Konflik dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali menjadi sorotan setelah masing-masing negara melancarkan kebijakan tarif baru yang saling membalas. Washington dan Beijing kini mengenakan tarif impor yang nilainya bisa melebihi 100% pada barang-barang dari negara lawan.

Dalam perkembangan terbaru yang dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (2/5/2025), sikap Tiongkok terhadap ketegangan ini mulai melunak. Presiden Xi Jinping mengubah kebijakan tarif terhadap komponen penting industri otomotif.

China Longgarkan Tarif Chip, Tapi Tetap Tekan Produksi Lokal

Pada bulan April, Beijing memutuskan untuk mengecualikan delapan jenis chip asal AS dari tarif 125%, usai adanya tekanan dari pelaku industri otomotif dalam negeri. Kendati begitu, pemerintah Tiongkok tetap menetapkan target agar 25% chip yang digunakan di kendaraan diproduksi secara domestik mulai tahun ini, dan meningkat menjadi 15% dari seluruh kebutuhan industri otomotif pada akhir 2025. Target ini dinilai banyak pihak sulit tercapai.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok pun mulai mendekati raksasa chip Amerika seperti Texas Instruments dan NXP untuk menjajaki kerja sama produksi lokal. Namun, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China hingga kini belum memberikan pernyataan.

AS Longgarkan Tarif untuk Barang Elektronik, iPhone Aman

Sementara itu, Presiden Donald Trump memberlakukan tarif balasan hingga 145% untuk produk China. Namun, barang-barang elektronik seperti iPhone dikecualikan dari kebijakan tersebut karena masih diproduksi di wilayah Tiongkok. Meski begitu, Washington menyiapkan struktur tarif baru yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Komentar