Menurut dia, tidak ada kunjungan dari petugas kesehatan selama satu tahun pertama sejak bayinya lahir.
“Kami tidak mendapatkan dukungan apa pun, kami bahkan tidak ditawari panggilan telepon.”
Setelah berbulan-bulan mengalami kolik dan muntah-muntah, Dylan didiagnosis alergi susu pada usia ketujuh bulan. Ini membuat Nicole merasa bersalah.
“Itu membuat saya merasa stress dan tidak termaafkan,” katanya.
“Saya juga seorang pekerja sosial, dan saya tetap melayani orang-orang secara tatap muka, lantas kenapa mereka tidak bisa memberi pelayanan tatap muka?”
Selama masa pandemi, pelayanan dan dukungan bagi orang tua baru, bayi, dan anak-anak di Inggris menjadi jauh berkurang apabila dibandingkan dengan situasi normal.
Semakin banyak keluarga menghadapi kemiskinan dan masalah kesehatan mental. Kejadian pelecehan juga meningkat. Menurut sejumlah badan amal di Inggris, situasi ini sangat memprihatinkan dan turut berdampak terhadap perkembangan anak usia dini.
Sebuah laporan berjudul “Tidak Seorang pun Mau Bertemu Bayi Saya” yang diterbitkan pada bulan ini menunjukkan bahwa banyak keluarga tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Laporan itu juga menyinggung perihal pentingnya meningkatkan anggaran kunjungan kesehatan, untuk mengecek kondisi dan perkembangan para bayi dan balita.
Namun, pandemi membuat masih banyak pelayanan yang mengutamakan layanan virtual ketimbang mengunjungi langsung bayi-bayi tersebut untuk dicek.
“Banyak bayi tidak diperhatikan dan kebutuhan mereka tidak tertangani apabila pelayanan ini dilakukan dari jarak jauh,” kata Sally Hogg dari Parent Infant Foundation.
Bepergian keluar
Emma Junior, 31, memiliki sejumlah saran untuk orang tua baru yang merasa terisolasi. Setelah melahirkan anak kembar bernama Sienna dan Sebastian pada musim panas tahun lalu, Emma sempat merasa “terperangkap selama berhari-hari”
Dia kemudian bergabung dengan kelompok sukarelawan bernama HomeStart, di mana dia bisa berbincang sesama orang dewasa, sedangkan anak kembarnya dapat bersosialiasi dengan anak-anak lain seusianya.
Dia juga merekomendasikan agar para orang tua baru mau menerima pertolongan yang ditawarkan, meluangkan waktu untuk diri sendiri, serta keluar rumah kapan pun dimungkinkan.
Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak psikologis dan kebutuhan akan kepastian penanganannya. Hal ini telah disadari oleh Leanne, yang kini berhenti dari pekerjaannya sebagai pengacara dan berlatih menjadi perawat kesehatan mental “untuk membantu ibu-ibu lain lewat tatap muka.”
Komentar