Komandan “Jaysh Islam” Mengancam Dan Menghina “Al-Jabha Al-Shamiya”, Dan Komandan “Al-Jabha Al-Shamiya” Meminta Anggotanya Untuk Bersabar

Jurnalpatrolinews – Provinsi Aleppo : Sumber Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa ketenangan yang mencekam berlanjut di kota Afrin, barat laut Aleppo, bertepatan dengan keadaan kewaspadaan oleh faksi “Al-Jabha Al-Shamiya” dan “Jaysh Islam”, saat “Jaysh Islam” mengadakan pemakaman untuk dua anggota tewas kemarin dalam bentrokan kekerasan dengan “Al-Jabha Al-Shamiya” di kota.

Komandan “Jaysh Islam” memberikan pidato selama pemakaman, mengancam “Al-Jabha Al-Shamiya” dan bersumpah untuk membalas dendam kepada anggotanya, dan menyebut “Al-Jabha Al-Shamiya” “sampah.”

Sementara itu, komandan “Al-Jabha Al-Shamiya” muncul dalam sebuah video di depan anggotanya, mengatakan bahwa “musuh utama kita adalah rezim dan setiap pemberontak yang melawan rezim adalah saudara kita.”

Kemarin, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memantau ketenangan yang relatif di kota Afrin, menyusul bentrokan sengit antara Jaish al-Islam dan “Al-Jabha Al-Shamiyyah”, di mana disepakati untuk membentuk komite yang terdiri dari tiga syekh untuk memutuskan sengketa antara dua kelompok “Tentara Nasional”.

Komite menyerukan penangkapan para pelaku dan pemimpin dua markas untuk menyelesaikan penyelidikan dan meminta pertanggungjawaban pelaku, menurut pernyataan yang SOHR memperoleh salinannya.

Aktivis SOHR mendokumentasikan kematian dua anggota “Jaysh Al-Islam” dan melukai 12 lainnya karena serangan oleh “Al-Jabha Al-Shamiyyah” di markas “Jaysh Al-Islam” dekat bundaran “Kawa Al-Haddad” di pusat kota Afrin di barat laut Aleppo.

Menurut sumber SOHR, alasan di balik bentrokan ini adalah penuntutan terhadap pemuda terlantar dari Ghouta timur oleh “Al-Jabha Al-Shamiyyah”, saat pemuda tersebut mencari perlindungan di markas Jaysh Al-Islam di kota Afrin. Penuntutan berkembang menjadi serangan oleh “Al-Jabha Al-Shamiyyah” di markas “Jaysh Al-Islam” dan pecahnya bentrokan sengit dengan senjata ringan dan berat. Perlu dicatat bahwa ketegangan masih tumbuh di kota karena kedua belah pihak telah membawa bala bantuan militer, sementara beberapa faksi dari “Tentara Nasional” yang didukung Turki telah ikut campur untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak.

Menurut sumber SOHR, kedua belah pihak telah menggunakan senjata berat di lingkungan pemukiman. Sementara itu, kedua belah pihak membawa bala bantuan militer ke kota. Namun, alasan di balik pertarungan ini masih belum diketahui.   (***/.dd-syriahr)

Komentar