Mobil Pasukan Perdamaian PBB Dibakar dalam Aksi Protes di Beirut

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah kendaraan yang digunakan oleh pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menjadi sasaran pembakaran di sekitar Bandara Beirut pada Jumat, 14 Februari 2025.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan pemerintah Lebanon setelah dua pesawat Iran ditolak mendarat di ibu kota.

Berdasarkan laporan AFP, Sabtu, 15 Februari 2025, seorang perwira UNIFIL mengalami luka akibat kejadian tersebut.

Kelompok pendukung Hizbullah diketahui telah memblokir akses menuju bandara selama dua malam berturut-turut sebagai bentuk protes atas larangan tersebut.

Militer Lebanon menegaskan akan bertindak tegas terhadap para pelaku pembakaran kendaraan UNIFIL. Mereka juga menyebut bahwa aksi demonstrasi di sekitar bandara telah berkembang menjadi tindakan anarkis yang diwarnai perusakan dan bentrokan.

“Sejumlah wilayah, terutama di sekitar bandara, menjadi lokasi demonstrasi yang disertai dengan aksi kekerasan, perusakan properti, serta serangan terhadap personel militer dan kendaraan PBB,” demikian pernyataan resmi militer Lebanon.

UNIFIL sendiri mengecam keras serangan ini dan mendesak pihak berwenang Lebanon untuk melakukan investigasi menyeluruh agar pelaku dapat diadili sesuai hukum yang berlaku.

“Menyerang pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang,” tegas UNIFIL dalam pernyataannya.

Ketegangan ini mencuat di tengah berlangsungnya proses gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Otoritas penerbangan Lebanon sebelumnya menunda sementara sejumlah penerbangan dari Iran hingga 18 Februari dengan alasan keamanan.

Israel sendiri berulang kali menuding Hizbullah menggunakan Bandara Beirut sebagai jalur masuk senjata dari Iran, meskipun klaim tersebut telah dibantah oleh Hizbullah maupun pemerintah Lebanon.

Sementara itu, batas waktu penerapan penuh gencatan senjata yang dimulai sejak 27 November semakin dekat. Sesuai perjanjian, militer Lebanon akan mengambil alih wilayah selatan dengan dukungan UNIFIL, sedangkan pasukan Israel akan menarik diri secara bertahap dalam periode 60 hari yang berakhir pada 18 Februari.

Israel menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan wilayah yang sebelumnya mereka duduki kepada tentara Lebanon sesuai kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis.

Di sisi lain, Hizbullah juga diperkirakan akan menarik pasukannya dari perbatasan selatan selama periode yang sama sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Komentar