Jurnalpatrolinews – Hongkong : Moskow dan Beijing harus meningkatkan komunikasi strategis. Dan kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ke RRT akan berkontribusi untuk hal ini, para analis di South China Morning Post (SMPC) edisi China terpercaya.
Menteri luar negeri Rusia akan melakukan kunjungan resmi ke China minggu depan. Di sana Sergey Lavrov akan bertemu dengan rekannya Wang Yi, yang dengannya dia akan membahas lebih lanjut penguatan hubungan bilateral. Seperti dicatat oleh jurnalis Tiongkok, dengan latar belakang kemerosotan yang signifikan dalam hubungan antara Federasi Rusia dan RRT, di satu sisi, dan Amerika Serikat, di sisi lain, kedua kekuatan menunjukkan minat pada perkembangan peristiwa semacam itu.
“China dan Rusia akan berusaha untuk mengembangkan hubungan back-to-back dan bahu-ke-bahu ketika menteri luar negeri mereka bertemu minggu depan di tengah meningkatnya ketegangan bersama dengan Amerika Serikat, ” PolitRussia mengutip terjemahan dari artikel SMPC.
Pandangan serupa dianut oleh Zhu Fe, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Nanjing. Menurut dia, pemerintahan Presiden AS yang baru Joe Biden memberikan tekanan yang jauh lebih besar kepada Rusia daripada ketika Trump menjadi kepala Amerika Serikat.
Dalam kasus Beijing, Washington juga tidak memberikan kelonggaran. Oleh karena itu, ada banyak alasan untuk meyakini bahwa selama kunjungan Lavrov ke China, hubungan antara kedua negara tetangga akan mencapai tingkat yang lebih tinggi, dan kemudian Gedung Putih akan menghadapi konsekuensi yang serius.
“Kunjungan Lavrov ke China akan menjadi cara yang baik bagi kedua belah pihak untuk memperkuat koordinasi strategis mereka pada masalah internasional,” tambah pensiunan profesor hubungan internasional di Universitas Luar Negeri China di Beijing, Yang Zhuang.
Sebelumnya dilaporkan bahwa penolakan Ukraina untuk mentransfer pabrik Motor Sich Zaporizhzhya yang mereka beli di bawah kendali perusahaan China membuat China dan Rusia semakin dekat.  (***/. dd – pltpzzl)
Komentar