Laut Merah Kembali Memanas: Kapal Perang AS Diserang, Houthi Sebut Sebagai Balas Dendam

JurnalPatroliNews – Amerika Serikat – Situasi di Laut Merah semakin memanas dengan serangan terbaru yang dilakukan oleh milisi Houthi. Komando Pusat AS (Centcom) melaporkan bahwa kapal perang Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran tembakan rudal jelajah yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang didukung oleh Iran.

Pada tanggal 14 Januari sekitar pukul 16:45 (waktu Sanaa), sebuah rudal jelajah anti-kapal ditembakkan dari wilayah militan Houthi yang berbasis di Yaman menuju USS Laboon (kapal perang DDG 58), yang sedang beroperasi di Laut Merah Selatan,” ungkap pernyataan dari Komando Pusat AS.

Pihak AS mengklaim berhasil menembak jatuh rudal tersebut di sekitar pantai Hodeida dengan bantuan pesawat tempur. Beruntung, dalam insiden ini tidak ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan.

Serangan ini mencatatkan sejarah sebagai serangan rudal pertama yang ditujukan langsung ke kapal perusak AS di Laut Merah. Sebelumnya, serangan rudal dan drone Houthi biasanya diarahkan kepada kapal yang dianggap terkait dengan Israel.

Houthi menyatakan bahwa tindakan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, wilayah Palestina yang sedang dilanda serangan dari Israel selama lebih dari tiga bulan. Meskipun AS membantah laporan Houthi tentang serangan baru di Yaman, ketegangan terus meningkat di kawasan tersebut.

Pejabat pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya membantah adanya serangan AS atau koalisi pada hari yang sama dengan klaim Houthi. Pada Jumat sebelumnya, AS dan Inggris memang telah meluncurkan serangan terhadap sasaran pemberontak di seluruh Yaman.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik antara Israel dan militan Hamas Palestina ke wilayah tersebut. Sementara itu, 12% perdagangan global yang biasanya melintasi Selat Bab al-Mandeb, pintu masuk Laut Merah, menjadi terpengaruh oleh serangan-serangan Houthi dalam beberapa waktu terakhir.

Washington sebelumnya telah mengumumkan inisiatif keamanan maritim, Operation Prosperity Guardian, untuk melindungi lalu lintas maritim di kawasan tersebut. Namun, kelompok Houthi terus melancarkan serangan meskipun telah menerima beberapa peringatan.

Komentar