Moskow Berjanji Akan Membalas Rencana AS & Inggris Untuk Penyebaran Rudal di Berbagai Perbatasan Rusia, Memicu Kekhawatiran Krisis Rudal Baru.

Jurnalpatrolinews – Moskow : Rusia akan dipaksa untuk mempertahankan diri jika negara-negara Barat melaksanakan rencana untuk menempatkan rudal jarak pendek dan jarak jauh di Eropa, seorang diplomat Moskow memperingatkan, bersikeras bahwa mereka dapat digunakan untuk menargetkan pertahanan udara negara itu.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan bahwa Washington semakin membahas proposal untuk mengerahkan peluncur roket ke benua itu. Sebelumnya dilarang oleh Perjanjian INF, penelitian dan pengembangan dilaporkan telah dilanjutkan sejak pakta tersebut dirobek pada tahun 2019 oleh Presiden AS saat itu Donald Trump.

Juru bicara tersebut berpendapat bahwa “militer Inggris sekarang telah bergabung dengan retorika yang secara terbuka bermusuhan dan tidak stabil,” mengutip niat untuk meningkatkan kompleks peluncuran misilnya untuk “memungkinkan untuk mengirimkan serangan rudal yang dalam, untuk menetralkan sistem pertahanan udara musuh.”

“Kami tidak bisa tidak memperhatikan obsesi para komandan Anglo-Saxon ini pada tugas mengalahkan unit pertahanan murni yang dirancang untuk memastikan keamanan Federasi Rusia jika terjadi serangan militer,” tambah Zakharova. Dia juga mengatakan Rusia membantah jangkauan peluncur yang diumumkan secara resmi, mengklaim bahwa Inggris “dengan jelas dan sengaja menyesatkan” tentang kemampuannya untuk menyerang target dari jarak jauh.

“Kami tidak menutup pintu untuk dialog,” pejabat Kementerian Luar Negeri menambahkan, “tetapi kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Rusia akan dipaksa untuk mengalihkan upayanya ke arah langkah-langkah militer dalam menanggapi ancaman rudal yang muncul.”

Tahun lalu, perselisihan potensial mengenai roket untuk sementara dapat dihindari ketika Rusia mengatakan akan menunda penyebaran sistem 9M729 yang baru dikembangkan di bagian Eropa wilayahnya, asalkan NATO mengambil langkah timbal balik. Pejabat AS mengklaim bahwa rudal itu memiliki jangkauan lebih dari 500 km, dilarang oleh Perjanjian INF. Ini kemudian digunakan sebagai dasar bagi Washington untuk membubarkan keanggotaannya dari pakta tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras bahwa 9M729 sesuai dengan ketentuan kesepakatan, tetapi menawarkan untuk tetap jelas dari perbatasan negara di Eropa sebagai isyarat niat baik.

Dalam pernyataannya minggu ini, Zakharova mengutip rencana AS yang “sinis” yang katanya telah diajukan oleh Jenderal AS John Rafferty “untuk menguji prototipe rudal tersebut pada jarak maksimum untuk melihat seberapa jauh rudal itu akan melebihi 500 km.”

(***/. dd -rt)

Komentar