Panglima Militer AS Beberkan Kondisi Sebenarnya Hizbullah dan Israel

Dalam kunjungannya pada Senin, Brown mengunjungi Komando Utara militer Israel, di mana ia diberi informasi tentang ancaman di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon dan Suriah. Di Tel Aviv, Brown bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Herzi Halevi.

Saat membahas kekuatan militer Hizbullah Lebanon, terutama pasca serangan Israel, Brown memperingatkan bahwa “mereka masih memiliki kemampuan.”

Di sisi lain, Brown menyebutkan bahwa militer AS kini berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendukung pertahanan Israel dan pasukan AS di Timur Tengah, dibandingkan dengan situasi pada 13 April lalu ketika Iran melancarkan serangan terhadap Israel dengan ratusan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik.

Namun, Israel, AS, dan sekutu lainnya berhasil mencegah sebagian besar serangan tersebut mencapai sasaran.

“Kami kini berada dalam posisi yang lebih siap,” kata Brown, seraya menyebutkan keputusan untuk mempertahankan dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah serta tambahan skuadron jet tempur F-22.

“Kami berusaha memperbaiki apa yang telah kami lakukan pada bulan April.”

Konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melakukan serangan ke komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 sandera, menurut data Israel.

Sejak saat itu, operasi militer Israel telah memaksa hampir seluruh 2,3 juta penduduk Jalur Gaza meninggalkan rumah mereka, menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah dengan kelaparan, penyakit, dan korban jiwa yang mencapai sedikitnya 40.000 orang, berdasarkan data otoritas kesehatan Palestina.

Komentar