JurnalPatroliNews – AS – Walgreens, jaringan apotek terbesar di Amerika Serikat, mengumumkan rencananya untuk menutup sekitar 1.200 toko hingga tahun 2027.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu, 19 Oktober 2024, langkah penutupan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya persaingan dari platform daring dan penurunan pembayaran untuk obat resep.
Perusahaan berencana menutup sekitar 500 toko dalam waktu satu tahun ke depan sebagai bagian dari strategi pemulihan keuangan. Keputusan ini mengikuti pengumuman yang dibuat pada Juni 2023, ketika Walgreens menginformasikan rencana untuk menutup 300 toko yang berkinerja buruk, dengan sekitar 25 persen dari toko tersebut tidak menghasilkan keuntungan.
Meskipun Walgreens mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, perusahaan masih mengalami kerugian hingga 3 miliar Dolar AS (sekitar Rp46,5 triliun). Kerugian ini disebabkan terutama oleh penurunan nilai aset di rantai farmasi di China dan perusahaan penyedia layanan perawatan rumah, CareCitrix.
Neil Saunders, Analis Ritel dan Direktur Pelaksana GlobalData Retail, mengatakan bahwa penutupan ini mencerminkan upaya Walgreens untuk memperbaiki kesalahan dalam strategi bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.
“Perusahaan selama ini terlalu fokus pada ekspansi melalui akuisisi, sementara mengabaikan operasional toko, yang berakibat pada penurunan penjualan di banyak lokasi,” jelas Saunders.
CEO Walgreens, Tim Wentworth, menyatakan bahwa proses pemulihan ini akan memakan waktu, namun perusahaan optimis bahwa langkah-langkah yang diambil akan berdampak positif pada kinerja keuangan dalam jangka panjang.
Saunders juga menekankan bahwa penutupan toko ini menyoroti kegagalan manajemen sebelumnya dalam menjaga dasar-dasar bisnis perusahaan.
Pada Mei 2023, Walgreens terpaksa menurunkan harga lebih dari 1.000 produk dalam upaya untuk menarik kembali konsumen yang sensitif terhadap inflasi.
Walgreens bukanlah satu-satunya rantai apotek yang menghadapi tantangan ini. Beberapa perusahaan besar lainnya, seperti CVS dan Rite Aid, juga berjuang menghadapi persaingan ketat dari perusahaan seperti Amazon dan penurunan tarif penggantian untuk obat resep.
CVS, pada awal Oktober 2023, mengumumkan pemangkasan 2.900 pekerjaan sebagai bagian dari rencana penghematan biaya sebesar 2 miliar Dolar AS.
Komentar