Boeing 737 Alami Kendala Kemudi, 40 Maskapai Diminta Waspada

JurnalPatroliNews – Jakarta – Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) telah mengeluarkan peringatan kepada lebih dari 40 maskapai penerbangan yang menggunakan pesawat Boeing 737, menyusul temuan masalah pada sistem kemudi.

Masalah tersebut berkaitan dengan komponen kemudi yang diduga berpotensi menyebabkan risiko keselamatan penerbangan.

NTSB secara khusus menyoroti “potensi kemudi yang macet” pada beberapa pesawat Boeing 737 setelah insiden yang terjadi pada penerbangan United Airlines pada Februari lalu.

Insiden ini terjadi ketika pedal kemudi pada Boeing 737 Max 8 terjebak dalam posisi netral saat mendarat di Newark, Amerika Serikat. Meski tidak ada korban luka di antara 161 penumpang dan awak, insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan pesawat tersebut.

Ketua NTSB, Jennifer Homendy, dalam suratnya kepada Kepala Badan Penerbangan Federal AS (FAA), Mike Whitaker, menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan maskapai lain yang tidak menyadari adanya masalah pada aktuator panduan kemudi ini.

“Kami khawatir bahwa FAA belum merespons masalah ini dengan cukup serius hingga kami harus mengeluarkan laporan rekomendasi keselamatan yang mendesak,” tegas Homendy, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (1/10/2024).

Pihak FAA sendiri dalam pernyataan yang diterbitkan oleh The Telegraph menyatakan bahwa mereka menanggapi rekomendasi NTSB ini dengan serius.

FAA telah merencanakan pengujian simulator tambahan pada Oktober untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebelumnya, United Airlines telah melaporkan bahwa komponen kontrol kemudi bermasalah ditemukan pada sembilan dari pesawat Boeing 737 yang mereka operasikan. Semua komponen tersebut telah dihilangkan pada awal tahun ini.

Boeing, pada Agustus lalu, mengonfirmasi bahwa mereka telah memberi tahu maskapai yang menggunakan Boeing 737 tentang potensi masalah ini. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, Boeing belum memberikan komentar tambahan terkait situasi terbaru.

Komentar