JurnalPatroliNews – AS – BBC menghadapi kritik keras terkait liputan isu Gaza yang dianggap berpihak pada Israel dan tidak adil bagi Palestina.
Kritik ini muncul melalui petisi yang ditujukan kepada Direktur Jenderal BBC, Tim Davie. Petisi tersebut ditandatangani oleh lebih dari 230 orang dari industri media, termasuk 101 staf BBC anonim, serta jurnalis dari berbagai organisasi, sejarawan, akademisi, aktor, dan politisi.
Dalam petisi tersebut, para penandatangan menyerukan agar BBC kembali menegakkan komitmennya terhadap keadilan, keakuratan, dan ketidakberpihakan dalam peliputannya.
“Kami mendesak BBC untuk melaporkan berita dengan objektivitas dan tanpa rasa takut atau berpihak, serta berpegang teguh pada standar editorial tertinggi dengan prinsip keadilan, keakuratan, dan netralitas yang semestinya,” bunyi pernyataan dalam petisi tersebut, sebagaimana dikutip dari The Independent pada Minggu, 3 November 2024.
Para penandatangan juga menyatakan bahwa peliputan yang dinilai bias ini memberikan dampak besar bagi masyarakat Palestina yang tengah menghadapi agresi Israel.
“Konsekuensi dari liputan yang kurang memadai sangat signifikan. Setiap laporan televisi, artikel, atau wawancara radio yang tidak mempertanyakan klaim Israel secara tegas telah merendahkan martabat masyarakat Palestina secara sistematis,” tulis mereka.
BBC membantah tuduhan tersebut, dengan menegaskan bahwa mereka berusaha memenuhi tanggung jawabnya untuk menyajikan berita yang andal dan tidak memihak.
“Ketika kami melakukan kesalahan atau perlu melakukan perubahan dalam cara kami melaporkan, kami selalu transparan. Kami juga sangat jelas kepada audiens mengenai batasan yang ada dalam peliputan kami,” ujar perwakilan BBC dalam pernyataannya.
Menurut The Independent, petisi ini juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh terkenal, seperti sejarawan William Dalrymple, Catherine Happer (dosen senior sosiologi dan direktur media di Universitas Glasgow), Rizwana Hamid (direktur di Pusat Pemantauan Media), dan penyiar John Nicolson.
BBC, sebagai salah satu organisasi media besar di Inggris, telah menerima banyak kritik sepanjang tahun ini atas cara peliputannya terkait konflik di Gaza.
Komentar