Ribuan Migran Menyerbu Perbatasan Polandia, 12.000 Tentara Disiagakan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Polandia meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Belarusia, ketika ribuan migran dilaporkan berbondong-bondong menuju penyeberangan Kuźnica-Bruzgi dan memaksa masuk ke negara itu pada Senin (8/11). 

Ribuan tentara pun ditambahkan untuk berjaga di perbatasan sehingga jumlahnya menjadi 12.000 personil.

Rekaman video dari media Belarusia menunjukkan orang-orang menggunakan pohon tumbang untuk mencoba melewati pagar, dan sebagian lagi mendobrak penghalang pagar serta melempar benda ke arah petugas.

Meski mulai kerepotan karena setiap hari jumlah migran ilegal yang mendesak masuk terus meningkat, Menteri Pertahanan Nasional Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan sejauh ini situasinya terkendali.

“Ada Lebih dari 12.000 tentara berada di perbatasan sekarang. Kami juga telah meningkatkan kesiapan Pasukan Pertahanan Teritorial (cabang militer tipe Garda Nasional yang sebagian besar terdiri dari tentara sukarelawan paruh waktu). Kami siap untuk mempertahankan perbatasan bersama dengan pasukan Kementerian Dalam Negeri,” ujar Blaszczak dalam postingan Twitternya, seperti dikutip dari Radio Liberty.

Ribuan migran dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika telah berusaha memasuki Polandia secara ilegal. Kementerian Dalam Negeri Polandia telah memperketat upaya masuk secara ilegal.

Menteri Dalam Negeri Mariusz Kaminski mengatakan bahwa “pertahanan perbatasan yang tangguh” adalah prioritas utama negara itu.

“Kami telah memantau situasi di Kuźnica selama beberapa hari dan kami siap untuk skenario apa pun,” kata Kaminski dalam sebuah posting Twitter. Mengatakan bahwa ia telah meningkatkan jumlah personil yang berjaga di perbatasan, seperti dikutip dari Euro News, Senin (8/11).

Pasukan Pertahanan Teritorial disiagakan penuh untuk mendukung Penjaga Perbatasan Polandia. Tiga dari brigadenya telah dimobilisasi di wilayah timur negara itu untuk menghalau 1.000 pengungsi yang bergerak menuju perbatasan.

Pihak Polandia menggambarkan situasi itu sebagai upaya memasuki Polandia dengan paksa.

Juru bicara Komite Penjaga Perbatasan Negara Belarus, Anton Bychkovsky, mengatakan para migran di perbatasan antara Belarus dan Polandia berusaha untuk “menggunakan hak mereka untuk mengajukan status pengungsi di UE.”

Sementara Polandia dan negara-negara Eropa lainnya, termasuk Jerman -tujuan utama bagi banyak migran- memandang mereka sebagai ancaman besar, Bychkovsky justru bersikeras bahwa para pengungsi itu bukan ancaman keamanan dan “tidak berperilaku agresif.”

Komentar