Rusia: Banyak Senjata dan Peralatan Militer NATO yang tertinggal di Afghanistan, Semoga Tidak Digunakan untuk Tujuan Merusak

JurnalPatroliNews Jakarta –  Penarikan pasukan dari Afghanistan menyisakan banyak senjata di negara itu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengingatkan, agar senjata yang ditinggalkan itu tidak igunakan untuk tujuan yang merusak.

“Penarikan pasukan yang tergesa-gesa semakin memperumit kontradiksi Afghanistan. Banyak senjata dan peralatan militer tertinggal di negara itu. Penting bahwa mereka tidak digunakan untuk tujuan yang merusak,” kata Lavrov, berbicara pada pertemuan para menteri luar negeri dalam Konferensi tentang Interaksi dan Tindakan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) pada Selasa (12/10).

Taliban harus memenuhi janji mereka untuk mencegah ketidakstabilan. Lavrov mengingatkan, Taliban telah menyatakan bahwa kelompok itu berjanji untuk memerangi perdagangan narkoba dan terorisme, bukan untuk menyalurkan ketidakstabilan ke negara-negara tetangga, serta membentuk pemerintahan yang inklusif.

“Hal utama adalah memastikan semua janji ini ditepati,” ujar Lavrov, seperti dikutip dari The Moscow Time.

Gerakan Taliban melancarkan operasi besar-besaran untuk membangun kendali atas seluruh wilayah negara itu setelah Amerika Serikat pada musim semi lalu mengumumkan keputusan untuk menarik pasukannya.

Pernyataan Lavrov keluar sebagai pengingat untuk NATO yang menghindari tanggung jawab atas kehadirannya selama dua puluh tahun di Afghanistan. Ketika ketidakstabilan terjadi di Afghanistan belakangan ini, para tetangga Afghanistanlah yang lebih banyak menghadapi berbagai permasalahan sementara NATO tidak terlihat aksinya.

Komentar