Saling Tuding, Mantan Presiden Rusia Blak-blakan Soal Nasib Akhir Pembangkit Nuklir Eropa

Badan Energi Atom Internasional PBB mengatakan penembakan terhadap Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, dapat menyebabkan bencana nuklir, tetapi tidak dapat mengatur kondisi untuk inspeksi.

Kyiv dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan agar daerah itu didemiliterisasi, dan negara-negara ekonomi utama Kelompok Tujuh telah mendesak Rusia untuk mengembalikannya ke Ukraina.

Tetapi anggota parlemen senior Rusia Leonid Slutsky, ketua komite urusan luar negeri majelis rendah, mengatakan gagasan mengembalikan pabrik ke kendali Ukraina adalah “ejekan dari sudut pandang memastikan keamanan”.

“Dan semua pernyataan menteri luar negeri G7 untuk mendukung tuntutan mereka tidak lain adalah ‘sponsor terorisme nuklir’,” tambahnya di saluran Telegram-nya.

Rusia merebut pabrik Zaporizhzhia pada Maret setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tetapi situs tersebut masih dioperasikan oleh staf Ukraina.

Kyiv mengatakan kompleks itu telah dihantam lima kali pada Kamis, termasuk di dekat tempat penyimpanan bahan radioaktif. Pejabat yang ditunjuk Rusia mengatakan Ukraina telah menembaki pabrik itu dua kali, mengganggu pergantian shift, kata kantor berita milik negara Rusia, TASS.

Komentar