Soal Kabar Lembah Panjshir Dikuasai Taliban, Ahmad Massoud Bantah : Beritanya Bohong!

JurnalPatroliNewsJakarta – Pemimpin perlawanan kelompok anti-Taliban, Ahmad Massoud membantah pernyataan Taliban yang telah mengklaim memukul mundur pasukan tersebut di Lembah Panjshir. Dia menepis laporan ihwal jatuhnya Panjshir, yang merupakan lokasi berkumpulnya ribuan pejuang dari milisi regional dan sisa-sisa pasukan pemerintah lama.

“Berita penaklukan Panjshir beredar di media Pakistan. Ini bohong,” kata Ahmad Massoud, yang memimpin pasukan.

Bantahan serupa diungkapkan pula oleh bekas Wakil Presiden Amrullah Saleh. Ia kini adalah salah satu pemimpin pasukan oposisi.

Menurut Amrullah Saleh, pihaknya belum menyerah. “Tidak diragukan lagi kami berada dalam situasi yang sulit. Kami berada di bawah invasi oleh Taliban,” katanya dalam klip video yang diposting ke Twitter oleh seorang jurnalis BBC World.

Namun Amrullah Saleh mengatakan tetap bertahan. “Kami telah bertahan, kami telah melawan.”

Seperti dikutip dari Reuters, titik pertahanan terakhir pasukan pemberontak Afghanistan, lembah Panjshir, dikabarkan telah jatuh ke tangan Taliban. Kabar tersebut disampaikan oleh tiga sumber Taliban yang enggan disebutkan namanya.

“Atas berkat Allah yang Maha Esa, kami berhasil menguasai seluruh Afghanistan. Para biang masalah di sana telah dikalahkan dan sekarang Panjshir berada di bawah kendali kami,” ujar salah satu komandan perang Taliban, Sabtu, 4 September 2021.

Per berita ini ditulis, Taliban belum memberikan konfirmasi resmi apapun soal situasi di lembah utara Kabul itu. Walau begitu, menurut laporan Reuters, suara tembakan selebrasi sudah terdengar di seluruh penjuru Kabul. Selain itu, di media sosial Facebook, simpatisan Taliban juga sudah merayakan kemenangan di Panjshir.

Di saat kelompok pemberontak berjuang di Panjshir, Taliban tengah memfinalisasi pemerintahannya di Afghanistan. Pemerintahan baru bentukan Taliban dikabarkan akan terdiri dari 25 kementerian dengan dewan konsultatif atau dewan syura yang beranggotakan 12 cendekiawan Muslim.

(*/lk)

Komentar