Truss mengatakan bahwa ia sangat memahami betul kekhawatiran warga Inggris terkait batas atas harga energi ini.
Ia menargetkan bantuan 100 miliar pound itu mampu untuk menekan tarif batas atas listrik ke angka 2.500 pound atau Rp 42,7 juta per tahun.
“Perang Putin di Ukraina dan persenjataan pasokan gas di Eropa menyebabkan harga global naik. Ini semakin memperjelas bahwa kita harus meningkatkan keamanan dan pasokan energi jangka panjang kita,” tambahnya.
“Saya berjanji mengatasi akar penyebab masalah ini, sehingga kita tidak berada dalam posisi ini lagi,” katanya.
Meski begitu, lembaga masyarakat seperti Koalisi Akhiri Krisis Energi mengatakan bahwa jika batas harga energi dibekukan pada 2.500 pound, 6,9 juta rumah tangga Inggris masih akan berada dalam krisis energi pada musim dingin tahun ini.
Bahkan, lembaga itu juga mencatat beberapa wilayah di Negeri Ratu Elizabeth yang mungkin masih menderita krisis meski telah dibantu pemerintah dengan pembatasan tarif batas atas energi.
“Terlepas dari rencana pembekuan harga energi, beberapa lingkungan akan mengalami kemiskinan bahan bakar hampir total pada musim dingin ini.
Liz Truss harus melangkah lebih jauh untuk membantu mereka yang paling membutuhkan dan daerah-daerah yang sangat membutuhkan efisiensi energi yang lebih baik di rumah mereka,” tulis lembaga itu dalam akun Twitternya.
Komentar