JurnalPatroliNews – AS, – Food and Drug Administration (FDA), badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (AS), dalam Penelitiannya, menemukan sisa-sisa adanya virus flu burung pada sampel susu yang dipasteurisasi.
FDA mengungkapkan, virus tersebut tidak aktif, tidak seperti virus sebenarnya yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi.
“Sampai saat ini, kami belum mengubah penilaian kami, bahwa pasokan susu komersial masih aman,” isi laporan tersebut, seperti dimuat Associated Press pada Rabu (24/4/24).
FDA tidak merinci informasi, seberapa banyak sampel yang diuji dan dari mana saja asalnya. Namun, hasil penelitian mendalam diperkirakan selesai dalam beberapa minggu kedepan.
Meski demikian, Lee-Ann Jaykus, ahli mikrobiologi makanan emeritus dan ahli virologi, di North Carolina State University, menyebut, belum ada pembuktian soal virus tersebut, namun FDA bisa mendeteksi virus hidup yang telah dibunuh melalui pasteurisasi atau pemanasan.
“Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa ini adalah virus menular dan FDA sedang menindaklanjutinya,” katanya.
Selaras, Matt Herrick, juru bicara International Dairy Foods Association, meyakinkan, susu yang beredar di AS aman karena Pemerintah mewajibkan pasteurisasi susu sebelum dijual ke Negara bagian.
“Sisa-sisa virus tidak berdampak apa pun terhadap kesehatan manusia,” ucap Herrick.
Sebelumnya, pengumuman FDA muncul sebulan usai virus flu burung Tipe A H5N1 ditemukan menginfeksi sapi perah, setidaknya di delapan Negara bagian Amerika. Departemen Pertanian mengatakan, 33 ternak telah terkena dampaknya hingga saat ini..
Tidak hanya terjadi pada binatang mamalia, flu burung sejauh ini telah menjangkiti dua orang warga di AS.
Komentar