Utang Inggris Diprediksi Melonjak Hingga 270% dari PDB

JurnalPatroliNews – Inggris – Utang negara Inggris diproyeksikan mengalami lonjakan besar hingga mencapai tiga kali lipat dari kondisi saat ini. Menurut laporan dari Kantor Tanggung Jawab Anggaran (OBR), utang ini berpotensi mencapai 270% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2075.

Dalam laporan yang dirilis menjelang pengumuman anggaran pertama pemerintah di bawah kepemimpinan Partai Buruh, OBR mengungkapkan bahwa tekanan dari populasi yang menua dan perubahan iklim menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan utang ini.

Pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer berencana untuk menaikkan pajak guna menutup defisit anggaran yang mencapai 22 miliar pound (sekitar Rp443 triliun).

“Perubahan demografi, peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan dampak perubahan iklim akan mendorong utang ke jalur kenaikan permanen,” kata OBR, seperti dilaporkan AFP pada Kamis (12/9/2024). Saat ini, utang Inggris berada pada rekor 100% dari PDB, namun diperkirakan akan melonjak hingga tiga kali lipat dalam beberapa dekade mendatang.

OBR juga memperkirakan bahwa dampak perubahan iklim dapat menambah beban utang sebesar 20-30% dari PDB. Namun, jika kesehatan masyarakat membaik, tekanan utang tersebut bisa berkurang sekitar 40% pada pertengahan 2070-an.

Di sisi lain, PM Starmer telah memperingatkan bahwa Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, yang sangat bergantung pada investasi besar-besaran, harus segera direformasi. Jika tidak, lembaga tersebut akan menghadapi krisis yang lebih besar.

Inggris bukan satu-satunya negara yang menghadapi lonjakan utang akibat pandemi Covid-19. Negara tetangganya, Prancis, juga mengalami peningkatan utang yang saat ini mencapai lebih dari 110% dari PDB.

“Selama dua dekade terakhir, ekonomi Inggris telah dilanda serangkaian krisis besar, termasuk krisis keuangan global, pandemi, dan krisis energi,” tambah laporan OBR.

Komentar