Walau Sudah Lengser, Netanyahu Ogah Keluar Dari Kediaman Resmi Perdana Menteri

JurnalPatroliNews Jakarta – Setelah mengecam kekalahannya, mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk meninggalkan kediaman resminya di Yerusalem.

Dikutip dari Times of Israel pada Selasa (15/6), Netanyahu enggan mengosongkan propertinya selama beberapa pekan. Namun tindakan tersebut tampaknya tidak begitu dipedulikan oleh penggantinya, Naftali Bennett.

Tindakan acuh tak acuh tersebut menunjukkan keengganan Bennett untuk tidak memusuhi Netanyahu.

“Netanyahu masih menggunakan kediaman perdana menteri di Balfour Street seolah-olah dia belum dicopot dari jabatannya, memanfaatkan kurangnya aturan transisi yang jelas,” lapor koresponden diplomatik Tal Schneider.

“Dia melakukan lebih dari tidur dan makan di kediaman, dia menjamu tamu-tamu terkemuka,” tambahnya, merujuk pada kunjungan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dan pendiri Christian United untuk Israel John Hagee.

Wartawan Israel mencatat bahwa Haley mengunggah foto dari pertemuan di dalam kediaman yang mengacu pada Netanyahu dengan gelar sebelumnya.

Sementara itu, para kritikus menuduh Netanyahu mencampuradukkan kebutuhan negara dengan kebutuhannya sendiri.

“Sekarang tampaknya sejauh yang dia ketahui, Bennett hanyalah seorang tamu di kantor PM, dan koalisi baru akan runtuh dan Netanyahu akan kembali berkuasa. Mengingat premis itu, mengapa repot-repot mengemasi tasnya?” sindir Schneider.

“Keterikatan Netanyahu pada kediaman telah menjadi lelucon nasional. Dan keterikatan mereka pada beberapa hadiah yang menyertainya telah menjadi subjek pengadilan korupsi,” imbuhnya.

Schneider mencatat, tidak ada protokol resmi untuk penyerahan kekuasaan di Israel, termasuk pada hal-hal prosedural seperti mengosongkan kediaman resmi.

Komentar