Covid Mengganas, Kemenkes : Rumah Sakit Over Kapasitas, Tapi Tidak Kolaps

JurnalPatroliNews – Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengakui fasilitas kesehatan saat ini mengalami overkapasitas dalam penanganan Covid-19. Namun dia tak sepakat dengan anggapan bahwa fasilitas kesehatan sudah kolaps.

“Kolaps tidak, tapi overcapacity itu iya. Karena jumlah pasien yang sangat banyak dan dalam waktu bersamaan,” kata Nadia kepada rekan media, Ahad, 4 Juli 2021.

Nadia mengatakan pemerintah masih terus berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk penanganan Covid-19. Dia menyebut, Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan penambahan tempat tidur dan ruang inap kepada pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

Mereka diminta untuk mengkonversi seluruh fasilitas layanan kesehatan yang ada, termasuk rumah sakit swasta, untuk rawat inap pasien Covid-19. Untuk daerah zona merah, Kemenkes meminta minimal 40 persen tempat tidur rawat inap diperuntukkan pasien Covid-19, sedangkan untuk zona kuning dan hijau minimal 30 persen.

Hal ini disampaikan Nadia menanggapi pendapat sejumlah kalangan, salah satunya LaporCovid-19 bahwa fasilitas kesehatan telah kolaps dan tenaga kesehatan kelelahan.

LaporCovid-19 melaporkan, sedikitnya 265 orang meninggal positif Covid-19 saat sedang isolasi mandiri, saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, dan ketika menunggu antrean di rumah sakit.

Nadia mengatakan, pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala direkomendasikan untuk isolasi mandiri di rumah. Sedangkan yang bergejala sedang diminta untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. “Yang gejala sedang (saturasi <90 persen, ada komorbid tidak terkontrol) untuk segera ke faskes supaya tidak terlambat penanganannya,” ucap Nadia.

Dia mengatakan, Kemenkes juga terus menambah tempat isolasi terpusat. Selain itu, Kementerian juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memanfaatkan asrama haji di seluruh provinsi sebagai lokasi karantina. “Kami terus konversi penambahan tempat tidur,” kata Nadia.

(*/lk)

Komentar