Dunia di Titik Bahaya…! WHO Komentari Nasionalisme Vaksin di Sejumlah Negara

JurnalPatroliNews Jakarta – Dunia Sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya itu yang dikatakan oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan jika dunia sedang dalam titik berbahaya.
Ucapannya ini akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di dunia sekarang. Menurutnya ini karena varian virus yang terus bergerak menyebar dan upaya vaksinasi global yang tidak merata.

Tedros juga menyebutkan sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi tinggi sedang merencanakan meluncurkan suntikan penguat (booster) dalam beberapa bulan ke depan. Negara tersebut juga akan melonggarkan kebijakan jaga jarak (social distancing) dan mulai bersantai seperti pandemi telah berakhir.

Namun menurutnya ini disebut “ketidaksetaraan yang mengejutkan dalam vaksinasi”.

Soal varian virus, dia menuturkan sangat menularkan dan menyebabkan banyak negara di dunia mengalami lonjakan kasus serta banyaknya rawat inap, dikutip VOA, Kamis (8/7/2021).

Lonjakan ini berdampak pada hal lain. Misalnya kekurangan oksigen dan perawatan, serta mendorong banyaknya kematian di beberapa wilayah Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Menurutnya varian baru memenangkan perlombaan melawan vaksin. Penyebabnya adalah produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata, dan dapat mengancam pemulihan ekonomi global.

Tedros juga mengomentari soal nasionalisme vaksin di sejumlah negara. Menurutnya sejumlah negara mengambil bagian terbesar dan tidak bisa dipertahankan serta bukan strategi kesehatan masyarakat yang tidak efektif.

“Nasionalisme vaksin, dimana beberapa negara mengambil bagian besar, secara moral tidak bisa dipertahankan dan merupakan strategi kesehatan yang tidak efektif melawan virus pernapasan yang bermutasi dengan cepat dan menjadi semakin efektif dalam berpindah dari manusia ke manusia,” jelasnya.

Menteri Keuangan dari anggota G-20 direncanakan bertemu minggu ini di Venesia. Tedros pun punya pesan untuk pertemuan tersebut.

Dia meminta para menteri keuangan dan pemimpin lain mendukung seruannya soal vaksinasi. Yakni 10% orang di semua negara harus sudah divaksinasi pada September 2021 dan 40% pada akhir tahun.

(*/lk)

 

Komentar