Kalteng Berhasil Lewati Krisis Oksigen Berkat Solidaritas Seluruh Elemen Bangsa

JurnalPatroliNews, Palangkaraya – Beberapa pekan ini tren lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 dan angka kematian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkat. Hal ini menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

Setelah menerima laporan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui telepon pada Kamis (5/8/2021), atas kondisi terkini Kalteng, Presiden Jokowi langsung mengirimkan bantuan berupa 168 unit Oxygen Consentrator (OC) beserta obat-obatan dan vitamin untuk penanganan Covid-19 di Kalteng.

Terhitung sejak hari ini, Senin (9/8/2021) persediaan oksigen di Kalteng cukup untuk 312 jam (13 hari), dari sebelumnya yang hanya cukup sampai 19 jam. Keterbatasan ketersediaan oksigen sangat berisiko terhadap meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.

Gerak cepat Presiden Jokowi harus dapat dicontoh oleh kepala daerah, termasuk bupati dan wali kota dalam penanganan Covid-19. Komunikasi dan koordinasi yang baik serta respons yang cepat dan tanggap atas kondisi riil di lapangan serta mengutamakan keselamatan masyarakat merupakan cerminan bangsa Indonesia yang bergotong royong dalam menyelesaikan pandemi Covid-19.

“Berkat bantuan itu pula, hari ini saya mendistribusikan 168 unit OC kepada rumah sakit se-Kalimantan Tengah sesuai dengan kebutuhan masing-masing. RSUD Dr. Doris Sylvanus sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 tingkat provinsi mendapatkan alokasi 28 unit, menyusul RSUD Imanudin dan Murjani masing-masing mendapatkan 15 unit. Rumah sakit lainnya akan diberi 5-10 unit untuk penanganan Covid-19,” kata Gubernur Sugianto.

Angka persediaan ini akan terus bertambah dengan upaya yang terus dilakukan, selain meminta bantuan OC dari Presiden, upaya lain yang dilakukan adalah mengajak partisipasi swasta dalam mengatasi krisis oksigen melalui program CSR.

Upaya lain yang dilakukan adalah kerja sama dengan provinsi tetangga seperti Kaltim, Kalbar dan Kalsel. Gubernur juga meminta agar penyedia oksigen reguler mempertahankan kuota oksigen untuk Kalteng tetap terjaga.

Upaya Gubernur untuk menjaga ketersediaan oksigen tidak hanya dilakukan dengan mencari ke provinsi tetangga tetapi sampai ke Pemprov Jabar dan Sumsel. Masih dalam upaya menjaga ketersediaan oksigen, Gubernur juga meminta SKK Migas meminjamkan ISO Tank yang dapat dipergunakan untuk mengangkut liquid oxygen dalam jumlah besar.

Gubernur Kalteng menyadari bahwa pihaknya tidak mungkin tergantung terus kepada Pemprov lain dan Pemerintah Pusat di tengah ketidakpastian kapan pandemi ini berakhir. Atas dasar pertimbangan tersebut, Pemprov Kalteng akan membeli generator oksigen untuk memproduksi oksigen secara mandiri.

Tidak lupa Gubernur Sugianto mengajak bupati/wali kota untuk sama-sama urun rembuk dalam pembelian generator oksigen skala besar yang akan ditempatkan di tiga wilayah regional Kalteng, yakni wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur.

“Syukur Alhamdulillah, pada hari ini Kalimantan Tengah telah berhasil keluar dari krisis oksigen, sekali lagi kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan bantuan dari Presiden RI Ir.Joko Widodo, Menteri Kesehatan dan pihak swasta yang berkomitmen membantu Provinsi Kalimantan Tengah dalam penanganan Covid-19,” kata Gubernur Sugianto.

Kepada bupati/wali kota se-Kalimantan Tengah, Sugianto mengatakan bahwa ini merupakan tanggung jawab berat yang harus diselesaikan, keselamatan masyarakat adalah yang utama, tanpa pengecualian.

“Diharapkan sampai 17 Agustus 2021 angka kasus konfirmasi harian dan kematian turun drastis. Itu merupakan kontribusi Kalimantan Tengah untuk mengentaskan Covid-19 di Indonesia. Sekali lagi saya tekankan dibutuhkan keseriusan dan rasa empati yang tinggi untuk benar-benar menangani pandemi ini. Laksanakan 3T secara massif dan terukur, tuntaskan vaksinasi dan jangan pernah lelah mensosialisasikan protokol kesehatan,” tuturnya.

(sdn)

Komentar