RS di Ambon Dijaga 10 Brimob, Cegah Ambil Paksa Pasien Corona

JurnalPatroliNews – Ambon – Rumah sakit rujukan virus corona (Covid-19) diĀ Ambon, Maluku bakal dijaga 8-10 personelĀ Brimobdari Polda Maluku. Personel dikirim untuk mencegah penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 oleh kerabat.

Komandan Satuan Brimob Polda Maluku Kombes Pol M Guntur mengatakan pengiriman personel Brimob juga untuk memberi rasa aman kepada tenaga perawat.

“Setiap pos ditempati 8-10 personel, ini bertujuan memberi rasa aman bagi tenaga perawat yang bertugas di RS dan rumah singgah karantina,” kata Guntur lewat siaran pers, Rabu (8/7).

Diketahui, sempat terjadi pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 di RSUD Haulussy, Ambon beberapa waktu lalu. Terjadi pula di beberapa rumah sakit lain.

Perwira pengendali pengamanan Iptu F Patinasarani mengatakan pengamanan dengan mengirim personel Brimob sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Idham Azis. Polda Maluku pun memberi arahan yang sama.

Akan tetapi, Patinasarani mengatakan pihaknya tetap akan mengutamakan upaya-upaya preventif dan humanis. Tindakan tegas baru akan dilakukan jika ada penganiayaan terhadap perawat dan pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19.

“Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di pos pengamanan, personel segera melaporkan guna dilakukan tindakan-tindakan hukum yang sesuai dengan aturan” kata Patinasarani.

Personel Brimob yang dikirim untuk berjaga juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Setiap personel diminta untuk tetap memperhatikan keselamatan diri selama menjalankan tugas.

Sebelumnya, warga Ambon Maluku mengambil paksa peti jenazah pasien positif corona dari ambulans setelah dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulussy Ambon Maluku.

Aksi cegat jenazah dilakukan warga di tengah jalan menuju taman pemakaman khusus corona di Desa Hunut, Rumah Tiga, Kota Ambon pada Jumat (26/6) lalu.

Warga yang sudah menunggu di jalan jenderal Sudirman, Desa Batu Merah, Ambon Maluku langsung mencegat mobil ambulans yang dikawal dua anggota kepolisian.

Tak hanya merampas jenazah corona, warga Ambon juga melakukan penganiayaan terhadap Jomima Orno, perawat yang tengah mengurus jenazah Covid-19 di RSUD Haulussy Ambon. Kala itu, Jomima tengah mempersiapkan pemulasaran jenazah pasien corona.

(cnn)

Komentar