Polemik Batu Ampar: Dijadikan Tersangka, Tirtawan Datangkan Satgas Anti Mafia Tanah Mabes Polri

Tirtawan menilai bahwa polisi di Jakarta baik itu Polda Metro Jaya dan Mabes Polri sangat sopan melayani setiap masyarakat. Ia memberi contoh saat ia bersama puluh petani Batu Ampar melakukan aksi demo ke Istana Negara di Jakarta pada tanggal 19 dan 20 Desember 2022 lalu. Anggota polisi di Jakarta kala itu dengan sopan mengawal dan membantu Tirtawan bersama para petani Batu Ampar yang menggelar aksi demo damai di depan Istana Negara di Jakarta.

Hal ini berbalik dengan sikap Polres Buleleng dalam menyikap laporan yang dilayangkan Tirtawan. “Buktiya, dua kali saya melapor terkait denga kasus tanah Batu Ampar, dua kali pula laporan saya kandas di tangan Polres Buleleng. Beda dengan Mabes Polri, langsung merespon laporan saya. Pahadal laporan saya di Mabes Polri itu sama dengan yang saya lapor ke Polres Buleleng. Kenapa Polres Buleleng selalu membuat laporan saya gagal, sedangkan Mabes Polri malah langsung menindaklanjuti laporan saya,” tegas Tirtawan.

Tirtawan mengungkapkan, sesuai pernyataan penyidik Satgas Anti Mafia Tanah Dirtipidum Bareskrim Polri bahwa Tim Satgas Anti Mafia Tanah akan melakukan gelar perkara Kamis (4/5/2023) besok. “Tadi dberitahu oleh penyidik bahwa besok (Kamis, 4 Mei 2023) akan gelar perkara,” ungkap Tirtawan.

Tirtawan membeberkan bahwa usai gelar perkara Kamis (4/5/2023) besok, rencananya pekan depan Tim Satgas Anti Mafia Tanah Dirtipidum Bareskrim Polri akan turun ke Buleleng untuk mengecek tanah sengketa tersebut, sekaligus meminta keterangan para saksi dari para petani Batu Ampar.

“Minggu depan Tim Satgas sudah turun ke Buleleng. Selain ke lokasi tanah, juga akan memeriksa Pemkab Buleleng, BPN dan Polres Buleleng,” ucap Tirtawan.

Tirtawan kembali mengancam akan menggelar demo ke Istana Negara di Jakarta bila Tim Kanwil BPN Bali tidak segera mengembalikan hak-hak para petani Batu Ampar.

“Kita sudah bersurat ke Polda Metro Jaya untuk demo tanggal 27 Maret 2023 tapi tidak diberikan izin karena ada bulan suci Ramadhan. Tidak tertutup kemungkinan lagi ke Istana Negara mohon perlindungan Presiden perihal perampasan tanah 55 warga Batu Ampar,” tandas Tirtawan.

Komentar