Siapapun Tak Ada Kebal Hukum, TNI Minta Kasus Anggota Moge Keroyok Prajurit Diusut Tuntas

JurnalPatroliNews – Jakarta – TNI menyayangkan sikap arogan dari pengendara moge Harley Davidson yang mengeroyok dua prajurit TNI di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. TNI meminta para pelaku harus diproses hukum.

“Tentu saja sangat kita sayangkan sekali arogansi-arogansi seperti itu. Sikap kita jelas, mengedepankan proses hukum. Siapapun tidak ada yang kebal hukum di negara ini,” kata Dandim 0304/Agam, Letkol Arh Yosip Brozti Dadi kepada rekan media, Sabtu (31/10)

“Kita ingin ini proses hukumnya berjalan. Itu sebabnya semua sudah laporkan kepada polisi, Kita percaya Polres akan bersikap profesional dalam menangani masalah ini,” lanjut Yosif.

Ia tidak menampik bahwa kegiatan-kegiatan touring yang dilakukan para pengendara motor gede tersebut memunculkan kontroversi di masyarakat, karena seringkali mengambil hak orang lain. Karena itu, polisi harus memproses hukum para pelaku untuk memberikan efek jera.

“Sebenarnya kegiatan orang-orang rombongan pengendara moge ini sudah sering kali menimbulkan kontra di masyarakat. Karena mereka merasa ada hak istimewa saat berada di jalan. Merasa mereka yang punya jalan,” katamya.

“Kami minta ini harus diproses dengan adil. Kami tidak ingin hal seperti ini terulang,” katanya lagi.

Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Jumat (30/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Kasus bermula dua anggota TNI berpangkat serda menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat sepeda motor dua prajurit TNI keluar dari bahu jalan.

Singkat cerita, terjadi cekcok mulut saat prajurit TNI menyetop dan menanyakan maksud konvoi moge itu memotong jalannya. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap dua anggota intel Kodim 0304/Agam.

Atas peristiwa ini, HOG SBC mengakui ada kekeliruan atas insiden pengeroyokan yang mengakibatkan dua orang prajurit TNI tersebut luka-luka. HOG SBC juga menyampaikan permohonan maaf atas kasus tersebut.

(*/luk)

Komentar