Bupati PAS “Tunggu Penlok Bandara Sembari Siapkan SDM Berkualitas di Buleleng”

JurnalPatroliNews – Buleleng – Bupati Putu Agus Suradnyana, ST sedang menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang ada di daerahnya.

Hal ini dilakukan, sembari menunggu proses lanjutan pembangunan bandara di Bali Utara, terkait Penetapan Lokasi (Penlok) yang nantinya dilakukan oleh Gubernur Bali.

“Yang selalu saya tekankan, bagaimana kami menyiapkan SDM dari masyarakat Buleleng agar bisa menjadi tuan rumah di tanah kita sendiri dengan adanya bandara nanti. Tanpa harus mengesampingkan masyarakat yang ada di Bali Utara ini,” ujar Bupati Putu Agus Suradnyama, ST seperti dilansir Kabag ProKom Setda Buleleng, Ketsu Warmawan pada hari Jumat (27/11).

Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana menyimak, bahwa hal tersebut telah dibahas dengan Gubernur Bali, Wayan Koster.

Jika nantinya Penlok sudah ditetapkan, PAS berharap agar sekolah – sekolah yang ada di Buleleng bisa menyesuaikan dengan memberikan pendidikan untuk bisa mengisi ruang di bandara ataupun Airlines. Sehingga nanti putra-putri Buleleng bisa mengisi ruang sepenuhnya di Bandara Bali Utara.

“Saya berharap dengan adanya bandara ini, tidak sampai merusak segala aspek yang ada. Termasuk aspek kebudayaannya benar – benar bisa mewakili Buleleng dan dijaga secara utuh,” jelasnya.

Selain itu, Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang dominan mata pencaharian masyarakatnya di bidang pertanian. Sehingga ruang-ruang pertanian harus terus bisa dipertahankan serta dikembangkan lagi.

Seperti rencana lokasi Bandara Bali Utara yang telah dibahas secara serius dengan semua pihak, termasuk dengan masyarakat.

“Kawasan Bali Utara tetap dasarnya adalah pertanian. Tentu dibarengi dengan beberapa zona yang bisa dimanfaatkan dalam konteks pengembangan Bali Utara. Rencana lokasi bandara yang telah disepakati yakni di Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak,” imbuhnya.

Dari sisi lokasi, PAS mengatakan, daerah tersebut dinilai sangat strategis. Daerahnya cukup kering. Berdekatan dengan pantai yang indah serta berada di ujung Tol Gilimanuk – Denpasar. Sehingga sangat strategis untuk kepentingan bersama di Bali. Bukan untuk Buleleng saja. Namun hal terpenting, setelah Penlok, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Buleleng akan dimatangkan kembali.

“Asas pemanfaatan itu nanti akan digambar di Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Agar konsep pertanian kita di Buleleng tetap terjaga,” tutupnya.

(TiR).-

Komentar