Pakai Sepeda Motor Lewati Gunung Dan Hutan, Guru Ocen Hilda Lun Tempuh Jarak Puluhan Kilometer Demi Mengajar Siswa Tunarungu

Jurnalpatrolinews – Bitung : Pandemi Covid-19 saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Trikora Indah Bitung.

Sistem pembelajaran daring (online) dan luring (tatap muka) di sekolah ini berjalan berbeda dengan sekolah yang lain.

SLB Trikora Indah Bitung harus bekerja maksimal dalam pembelajarannya agar para siswa berkebutuhan khusus ini bisa terlayani dengan baik.

Paling banyak siswa di sekolah ini, belajar luring dan hanya sebagian kecil yang daring, ini karena selain tidak terjangkau jaringan internet, juga mereka tidak memiliki telepon pintar akibat keterbatasan ekonomi orang tua.

Siswa yang hanya bisa belajar luring adalah mereka yang tinggal di Kecamatan Lembe Utara dan Lembe Selatan yang tidak terjangkau jaringan Internet.

Untuk mengatasi itu, salah satu guru Ocen Hilda Lun turun langsung ke rumah siswa tunarungu dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

“Ya tugas saya setiap hari Rabu turun ke rumah mereka untuk mengajar secara luring dan saya memakai masker begitu juga para siswa. Selain itu kami mencuci tangan sebelum masuk rumah dan jarak duduk diatur berjauhan,” kata Ocen Hilda Lun guru bahasa isyarat, yang diterjemahkan oleh Kepala SLB Trikora Indah Bitung, Siti Aisa Tanang, Kamis (8/10/2020).

Adapun salah satu desa yang tidak terjangkau jaringan internet yaitu Kelurahan Motto Kecamatan Lembe Utara Kota Bitung.

” Agar bisa sampai kesini maka saya harus menempuh jarak sejauh 40 sampai 50 kilometer (Km). Saya mengendarai sepeda motor dan harus melewati jalan yang bergunung dan menurun tajam serta berlubang,” katanya.

Meski begitu, halangan tersebut bukan berarti membuat KBM berhenti.

Ocen pun berupaya agar siswanya tetap di rumah saja.

Dari sekolah, guru membuat rangkuman tugas selama satu minggu.

Setelah itu, Ocen harus mengantarkan tugas tersebut ke rumah wali murid yang tidak memiliki jaringan internet.

“Saya bawakan tugas mereka sambil menjelaskannya dan mereka kerjakan selama 1 minggu. Nanti kalau sudah (selesai), saya ambil lagi ke rumah mereka,” terangnya.

“Sebenarnya agak cemas juga. Karena ada virus. Tapi harus saya lakukan demi anak-anak,” ungkap Ocen lagi.

Komentar