Dinkes Kota Bekasi Bersama USAID Prevent TB Yayasan Project HOPE Cegah TB Melalui TPT

JurnalPatroliNews – KOTABEKASI – Untuk mewujudkan Kota Bekasi bebas Tuberkulosis pada tahun 2050. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi kolaborasi dengan USAID Prevent TB.

Komitmen dilakukan melalui kegiatan lokakarya dan koordinasi kegiatan USAID Prevent TB untuk peningkatan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Harris Hotel, Kota Bekasi.

Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Bekasi, dr. Vevie Herawati, M.K.M menjelaskan bahwa, TPT merupakan salah satu upaya dalam mencegah penularan Tuberkulosis kepada masyarakat di lingkungan pasien positif Tuberkulosis. Sehingga bisa terdeteksi sedini mungkin agar penularan bisa dicegah dengan optimal.

Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh perangkat daerah (PD) terkait untuk bersama-sama melakukan intervensi TB terutama dalam mengedukasi masyarakat pentingnya TPT dalam mencegah penularan TB,” jelas dr. Vevie Herawati

Lanjut dr. Vevie menjelaskan, kehadiran USAID Prevent TB menjadi sarana untuk mengoptimalkan peran Tim PPM (Publix private mix) Tuberkulosis di Kota Bekasi dari mulai tingkat kota, kecamatan, desa/kelurahan, RT dan RW, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan TPT TB.

Agar masyarakat teredukasi dan tumbuh kesadaran yang baik untuk melakukan TPT TB, ketika capaian TPT TB nya tinggi tentunya akan mendorong terwujudnya Kota Bekasi eliminasi TB tahun 2030 dan bebas TB di tahun 2050,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Provincial Coordinator USAID Prevent TB Sis Silvia Dewi mengatakan, TB penyakit yang bisa disembuhkan melalui pengobatan, dan dapat dicegah melalui Terapi Pengobatan Tuberkulosis (TPT) dengan rezimen obat yang sudah ditentukan sebagai upaya eliminasi TB di Indonesia pada 2030 nanti.

Menurutnya, ada tiga intervensi TB yang akan dicapai, pertama adalah penemuan kasus harus mencapai 90%, success rate atau keberhasilan pengobatan harus mencapai 80-90%, dan pemberian TPT TB. Bahkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis ini salah satu strategi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI yang sedang gencar dilakukan.

“Pemberitan TPT ini sangat penting dilakukan dan diikuti oleh masyarakat terutama bagi mereka yang kontak erat dengan pasien positif TB untuk menurunkan angka insiden kasus,” beber Sis Silvia

Ia menyatakan bahwa hasil screening banyak masyarakat yang kontak erat atau serumah dengan penderita TB sudah terpapar mikobakterium meskipun tidak sakit atau menunjukan gejala.

“Pemberian TPT justru menyasar kepada mereka yang tidak sakit namun sudah terpapar oleh mikobakterium TB, agar bisa dicegah. Jika dibiarkan lambat laun mereka akan positif TB ketika imun tubuh menurun, tentu akan membahayakan kesehatan,” terangnya.

Komentar