JurnalPatroliNews – Jakarta – Selama beberapa minggu terakhir, komunitas Sobat Jarwo telah menggelar Posko Pengaduan di berbagai kecamatan dan kelurahan di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan tokoh masyarakat di tingkat RT dan RW untuk menampung berbagai permasalahan warga yang selama ini terabaikan.
Ketua Umum Sobat Jarwo, Tio Martha Maryke, SE., mengungkapkan bahwa dari hasil kegiatan ini, banyak ditemukan kasus warga kurang mampu yang tidak mendapatkan bantuan sosial (Bansos), sementara ada warga yang lebih mampu justru menerima bantuan tersebut. Selain itu, masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya melaporkan setiap permasalahan administrasi terkait program pemerintah Daerah Khusus Jakarta (DKJ) juga menjadi perhatian utama.
“Banyak warga yang seharusnya mendapat bantuan justru terabaikan, sementara yang mampu malah mendapat prioritas. Selain itu, minimnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kendala administrasi semakin memperburuk keadaan,” ungkap Martha, kepada JurnalPatroliNews, Rabu (29/1/25).
Menurutnya, sistem pembaruan data terkait permasalahan sosial dan pendidikan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), seharusnya dimulai dari tingkat bawah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas, relawan, dan tokoh masyarakat. Dengan cara ini, laporan yang diterima oleh pemerintah daerah Khusus Jakarata (DKJ) akan lebih valid dan akurat.
“Jika sistem pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan masyarakat, maka selain membantu pemerintah dalam mengidentifikasi masalah, validitas data juga lebih terjamin. Selain itu, fungsi kontrol masyarakat dalam memastikan penyelesaian masalah akan lebih efektif,” tambahnya.
Sobat Jarwo berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah guna memastikan setiap permasalahan yang dihadapi warga dapat terselesaikan dengan baik. Martha pun menutup komentarnya dengan harapan agar Pemda Jakarta dapat lebih terbuka terhadap masukan dari berbagai elemen masyarakat demi menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Komentar