Arkeolog Temukan Lokasi Tempat Kapal Van Der Wijck Diduga Tenggelam

“Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret, dan untuk tercapainya tujuan tersebut, perlu terus dilakukan eksplorasi. Sebab, ada banyak properti,” katanya.

Wicaksono menyebut masyarakat setempat juga tidak ada yang berani menjarah, karena dianggap keramat.

“Kami berharap, jika ke depan bisa terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, bisa dijadikan museum,” ucapnya.

Ia mencatat beberapa barang berharga temuan di lokasi peninggalan bisa dijadikan cerita mengenai apa yang terjadi di tahun 1936.

“Itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya,” kata Wicaksono, saat memaparkan di hadapan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Sementara itu, Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim, pada kesempatan yang sama menyampaikan pesan Panglima Koarmada II Jatim, yang bersedia turut terlibat dalam kegiatan pencarian Kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan.

Menurutnya, jika benar ditemukan bahwa bangkai kapal karam tersebut adalah Kapal Van Der Wijck, ini dapat menjadi salah satu ikon dunia yang wajib dijaga.

“Berdasar foto ini apakah karakteristik tangga bisa dipastikan milik Kapal Van Der Wijck? Penempatan tangga ini sesuai fungsi apakah kapal untuk perang atau untuk mengangkut penumpang. Baling-balingnya juga demikian,” katanya.

Ia mengatakan beberapa temuan seperti bentuk baling-baling harus dicocokkan dengan literatur kapal, model dan produksi tahun berapa.

“Terkait gambaran pengangkatan kapal, pengalaman saya butuh biaya yang sangat besar, untuk kapal sebesar Van Der Wijck,” kata Letkol Bagus.

Komentar