Badan Pusat Statistik Mewaspadai Penurunan Harga Komoditas Ekspor Andalan Indonesia Lesu Baik Pangan dan Energi

JurnalPatroliNews – Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) meminta seluruh pihak untuk mewaspadi tren penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengungkapkan hingga Juli beberapa komoditas mengalami penurunan harga baik untuk pangan dan energi.

“Penurunan harga komoditas unggulan ekspor utama Indonesia harus menjadi perhatian sebagai tanda berakhirnya wind fall harga komoditas,” Kata Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Dalam beberapa bulan terakhir lanjut dia, harga komoditas seperti minyak mentah, minyak kelapa sawit, nikel dan gandum sudah mulai menurun.Hal itu turut memengaruhi kinerja ekspor Indonesia.

Pada bulan Juli, harga CPO mencapai US$ 1.056,6 per metrik ton, turun 29,61% dibanding bulan sebelumnya dan turun 0,60%yoy. Pun harga nikel tercatat US$ 21,5 per metrik ton, turun 16,28% mom. Gas alam juga turun 5,45% mom sementara secara tahunan masih naik.BPS melaporkan kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2022 menurun dari bulan sebelumnya. Data BPS menyebutkan nilai ekspor pada Juli 2022 sebesar US$ 25,27 miliar. Nilai ini turun 2,20% (mtm) dibandingkan Juni 2022.

Namun apabila dibandingkan Juli 2021, kinerja ekspor masih naik 32,02% (yoy). Setianto menjelaskan penurunan ekspor Indonesia pada bulan lalu didorong oleh penurunan baik ekspor minyak dan gas maupun penurunan ekspor non migas.

Komentar