Pertumbuhan Kuartal 1/2023 di 5,3%, PSI: Pertahankan Stabilitas dan Upayakan Pemerataan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam laporan rutin yang dirilis BPS pada 5 Mei 2023 kemarin, tercatat pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal 1/2023 adalah 5,3% year on year. PSI berharap agar stabilitas bisa dipertahankan dan terus diupayakan pemeratan ke seluruh wilayah Indonesia.

“Pembangunan harus Indonesia-centris bukan Java-centris. Di kuartal 1 tahun 2023 ini Pulau Jawa memang masih kontributor terbesar, lebih dari setengahnya atau 57,17%.

Sedangkan Pulau Sumatera yang kedua dengan 21,82%, diikuti Kalimantan 9%, Sulawesi 6,87%, Bali & Nusa Tenggara 2,68% dan Maluku & Papua 2,46%. Tapi pertumbuhannya yang paling tinggi adalah Sulawesi 7% dan Kalimantan 5,79%,” kata Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia dalam keterangannya, Senin, 8 Mei 2023.

“Dan yang paling penting adalah stabilitas keamanan, dalam suasana politik yang ramai seperti ini kita masih bisa mempertahankan kestabilan keamanan, ini patut diapresiasi.

Ini penting, karena pertumbuhan ekonomi butuh ekologi politik yang kondusif, artinya yang aman dan stabil. Sehingga bisa melakukan perencanaan, dimana proyeksinya relatif akurat,” kata Andre lebih lanjut.

“Pertumbuhan yang tinggi di Pulau Sulawesi (7%) dan Kalimantan (5,79%) masih perlu diakselerasi. Apalagi dengan telah dihapuskannya PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), dinamika ekonomi bisa semakin tinggi.”

“Perwujudan pembangunan yang Indonesia-centris, bukan yang Java-centris, adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.

Ini bisa sebagai pemicu percepatan pembangunan di kawasan itu. Bakal terjadi migrasi penduduk juga, tidak semua numplek di Pulau Jawa. Memang belum banyak yang bisa melihat ini sebagai sebuah proyek visioner, tugas kita untuk terus menyosialisasikannya, sampai jadi kesadaran publik yang cukup luas,” kata Ketua DPP PSI itu.

Besaran PDB Indonesia berdasar harga berlaku kuartal 1/2023 mencapai Rp 5.071,7 triliun. Dan dibandingkan dengan kuartal 1/2022 Indonesia tumbuh 5,03% year on year.

Sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 15,93%. Sedangkan pengeluaran ekspor barang dan jasa juga tumbuh tertinggi, yaitu 11,68%.

Tapi secara quarter to quarter, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,92%. Dari sisi produksi, kontraksi terdalam ada di usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 14,56%. Juga komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 45,38%.

“Singkat kata, kita masih punya kewajiban untuk terus menjaga stabilitas ekonomi yang sangat pekat dipengaruhi suasana politik. Baik itu politik di dalam negeri, utamanya mendekati pemilu, dan situasi politik global misalnya dampak perang di Eropa Timur. Itu semua harus kita cermati dan antisipasi terus, jangan lengah,” pungkas Andre Vincent Wenas menutup pembicaraan.

Komentar