Banyak Beda Pendapat! Menpora Akui Suasana JIS Bak Stadion di Eropa, tapi…

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menanggapi kekurangan Jakarta International Stadium (JIS) untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-17. Dito menyebut fokus pihaknya sebenarnya bukan hanya di JIS, tapi juga 21 stadion lain yang menjadi atensi.

“Jadi terkait di JIS itu, ini kan lagi rame polemiknya jadi banyak pihak yang beda pendapat. Tapi prinsip sebenarnya terkait stadion tidak hanya JIS, ada 22 stadion Indonesia ini yang akan kita fokuskan kita lihat dari akses mana saja, mana perlu diperbaiki, renovasi, dan disempurnakan kita bisa melihat,” kata Dito dalam konferensi pers LPS Monas Half Marathon, Istora Senayan, Jakarta, Minggu (2/6/2023).

Dito menyebut perbaikan beberapa stadion supaya penggunanya bisa dirasakan oleh cabang olahraga lain. Ia berharap renovasi mampu menghadirkan tempat olahraga di Indonesia berstandar internasional.

“Stadion ini kan multifunction, tidak hanya bola bisa juga atletik di situ. Jadi kita ingin, 22 stadion di seluruh Indonesia ini ke depannya kita pastikan semua itu ini optimalisasi secara teknis dan juga secara spesifikasi, harus kita pastikan harus memenuhi segala standar dibutuhkan,” ucapnya.

Dito mengakui infrastruktur yang dihadirkan JIS sangat mewah dan megah layaknya stadion di negara Eropa. Namun, ia juga tak menampik ada beberapa catatan JIS dalam menyelenggarakan acara besar.

“Terkait dengan JIS itu memang ada, JIS kita akui adalah stadion yang sangat baik kita kalau masuk stadion saja itu serasa feel-nya udah seperti kayak di Eropa. Tapi memang, kita harus berani mengakui ada beberapa catatan perbaiki dan kita sempurnakan dalam rangka event internasional,” ujar Dito.

“Ini memastikan tidak ada kendala-kendala contohnya akses parkir. Akses parkir itu bukan parkir yang untuk tamu sebenernya. Jadi sebenarnya akses parkir untuk pemain itu ada kendala sedikit untuk bus tidak bisa masuk,” kata dia.

Dito mengatakan, untuk parkir tamu, JIS memang tak memadai. Ia menyebut hal itu disebabkan sejak awal JIS dibangun dengan konsep ramah pejalan kaki.

“Parkir untuk tamu dan kendaraan memang konsep JIS mengedepankan transportasi umum. Jadi memang itu sementara sambil mendorong agar stasiun dan KRL selesai, mungkin bisa dialokasikan nanti, jika ada acara besar di sana memakai bis atau bus atau parkir di seberangnya,” imbuhnya.

Komentar