Benny Susetyo: Pancasila Harus Menjadi Sumber Etika Bangsa Indonesia

Merujuk pada Buku Pancasila: Dari Indonesia Untuk Dunia, Benny menyatakan bahwa Bung Karno memang meletakkan Pancasila sebagai dasar moral publik.

“Bung Karno menggali Pancasila itu bukan hanya sebagai untuk dasar moral pribadi, tetapi moral publik. Pancasila menjadi ideologi dan dasar negara sehingga nilai Pancasila harus menjadi dasar dan filosofi dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

“Pancasila harusnya menjadi working ideology; memang sudah menjadi living ideology. Working ideology itu Pancasila menjadi nilai dalam praktis bekerja. Pancasila bukan hanya menjadi pengetahuan dan spirit pembangunan, tetapi juga menjadi pathos: Pancasila terlibat dalam kebatinan perilaku dan etika Pancasila terus berjalan.”

Dia pun mengajak universitas dan mahasiswa untuk segera melakukan kajian-kajian mengenai hidup praktis yang mengikutsertakan nilai Pancasila.

“Ekonomi Pancasila, contohnya. Kita masih pakai teori lama dan itu terus, tidak ada gagasan baru, tidak ada pemikiran kritis baru. BPIP bersedia untuk ikut serta juga mendukung kajian-kajian seperti itu, agar benar-benar Pancasila jadi nilai yang hadir di kehidupan publik, bukan hanya jadi moral pribadi.”

Para pembicara lainnya, seperti Hariyono, menegaskan bahwa buku Buku Pancasila: Dari Indonesia Untuk Dunia, semakin menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya hadir dalam ruang normatif.

“Lewat buku ini, dan juga kami, berharap sekali Pancasila tidak hanya normatif, dihapal, tetapi juga hadir dalam ruang keseharian masyarakat, menjadi sangat aplikatif, dan dirasakan masyarakat. Penjabarannya? Ya lewat forum-forum diskusi seperti ini awalnya, sebelum dituang kedalam materi yang aplikatif.”

Mudjia Raharjo pun menyayangkan Pancasila yang dianggap ideologi yang mudah diganti oleh anak muda.

Komentar