BPIP Ajak Kaltim Bumikan Pancasila Di Benua ETAM

“Kegiatan ini sangat penting untuk memupuk wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta pembumian ideologi Pancasila di Kalimantan Timur. Saya harap, Pancasila menjadi ideologi bangsa di tengah perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi serta paham dari engara lain,” sebutnya.

Benny, sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP menyampaikan paparannya mengenai Literasi Digital Pancasila melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Ketika internet berubah fungsi, dari persuratan, menjadi bisnis dan ekonomi, internet menjadi memiliki nilai tukar. Dunia menjadi suatu kota yang berhubungan. Globalisasi melanda seluruh dunia. Paham-paham mudah masuk, dan jika tidak ada filter, akan mudah merasuki masyarakat Indonesia,” jelasnya.

“Internet membuat sebuah jaringan, maka pengguna internet harus paham fungsi internet, yaitu memperluas jaringan dan mempermudah hidup menjadi manusia global. Kita harus menjadi manusia global, tetapi berpikir global. Gunakan internet untuk akses informasi, bukan penyebaran hoaks,” kata salah satu pendiri Setarra Institute tersebut.

Pakar komunikasi politik ini juga mengingatkan dampak negatif dari internet.

“Jika tidak hati-hati, sarana untuk merajut kebersamaan bisa menjadi tempat menimbulkan sentimen SARA, reduksi kemanusiaan karena mekanisme teknologi; manusia menjadi satu dimensi. Orang bisa lebih panik kehilangan handphone daripada saudara atau keluarganya. Hoaks, politisasi agama, dan bahasa-bahasa provokasi,” tuturnya.

Benny menjelaskan bahwa para peserta, dalam melakukan gerakan jejaring pembumian Pancasila, harus dapat merebut ruang publik.

Komentar