BPIP: Generasi Muda Harus Lestarikan Budaya Kritis Dan Membaca

Sebut pakar komunikasi politik ini, Pancasila seharusnya benar dilestarikan, karena terbukti mampu menjaga keutuhan ditengah keberagaman masyarakat Indonesia.

“Imam Besar Al-Azhar Mesir dan Imam Besar Damaskus mengakui, lho, Indonesia beruntung memiliki Pancasila. Mereka, yang cuma terdiri dari beberapa suku, berkonflik tak berhenti. Kita, 700-an lebih suku bangsa, bisa hidup rukun,” imbuhnya.

Staf Khusus Ketua DP BPIP ini memang mengakui bahwa kesulitan pembumian Pancasila terus ada.

“Anak muda saat ini tastenya kearah teknologi. Ini yang harus disadari; oleh karena itu, selain buku bahan ajar, BPIP juga membuat animasi dan konten-konten media untuk menyiarkan Pancasila lagi. Juga, kami menghadirkan role model lewat Ikon Prestasi Pancasila: isinya orang-orang yang melaksanakan nilai Pancasila dalam kehidupan mereka,” dirinya menyebutkan.

Benny menyebutkan, dengan adanya pendidikan Pancasila, karakter anak muda bisa dibangun sesuai dengan nilai Pancasila.

“Penanaman karakter Pancasila harus dilakukan. Kita harus kembalikan Pancasila sebagai habituasi bangsa; kebiasaan baik, jujur, tekun, komitmen, dan menghormati harus menghiasi kehidupan kita.”

Dia pun menutup dengan sebuah ajakan.

“Generasi muda harus berani menantang dan kritis; generasi muda penentu masa depan. Belajarlah dari para founding fathers, bagaimana perjuangan mereka, tiru hal-hal yang baik dari mereka,” tutupnya.

Komentar