Buzzer Politik Suka Ngerong-rong Anies Baswedan: Jika Tak Suka, Bawa ke Ranah Hukum

JurnalPatroliNews Jakarta – Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pandangannya terkait fenomena buzzer politik yang beberapa tahun ini marak di media sosial.

Ngorang meminta publik untuk melihat fenomena buzzer secara jernih.

“Publik harus bisa melihat secara jernih, mana buzzer yang mengutarakan opini pribadi dan mana yang mendapat sponsor,” ujarnya Jumat (9/7).

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa para buzzer di media sosial hanya mengutarakan pendapat pribadi.

“Apa yang mereka sampaikan kebanyakan adalah pendapat pribadi, karena itu bisa diinterpretasikan macam-macam oleh pihak lain,” ungkapnya.

Ngorang mengatakan ada solusi jika suatu pihak tidak berkenan dengan pernyataan para buzzer, yaitu memprosesnya ke jalur hukum.

“Silakan bawa masalahnya ke ranah hukum,” katanya.

Seperti diketahui, ranah politik Indonesia kini memiliki pemain baru di media sosial, yaitu para buzzer.

Banyak pejabat publik yang kerap mendapat kritikan pedas dari para buzzer, salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Belum lama ini, video sidak Anies ke salah satu kantor yang masih WFO saat masa PPKM mendapat sorotan publik.

Para buzzer menyerang mantan mendikbud itu, karena kantor tersebut termasuk perusahaan di sektor esensial.

Komentar