JurnalPatroliNews – Jakarta – Politisi PDIP Ruhut Sitompul turut memberikan balasan keras kepada Pengamat politik Rocky Gerung, dengan menyebut otaknya sudah terbalik.
Karena itu, Ruhut pun menilai segala apapun yang dilihat Rocky adalah sebuah kesalahan.
“Rocky menggerung gerung otaknya terbalik jadi apa saja yang si dungu lihat semua salah,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (26/7/2021).
“Ka’cian deh hati-hari sudah pesong nie ye,” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Rocky ikut mengomentari demo ‘Jokowi End Game’ Sabtu, 24 Junli 2021, kemarin.
Karena hal itu, 3.385 aparat gabungan TNI-Polri bersiaga mengantisipasi demo tersebut.
Namun, menurut Rocky, kejadian tersebut membuat pihak-pihak yang ingin mengacaukan keadaan jadi tahu di mana kelemahan negara, baik istana maupun intelijen.
“Itu bahayanya jika istana tak punya koordinasi. Mereka harus tampil lagi ke publik dan mengakui kesalahannya, terutama Mahfud MD,” ujarnya kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (25/7).
Karena itu, ia menilai bahwa pemerintah telah dipercaya dengan berita hoaks. Akibatnya, publi akan semakin tidak percaya terhadap pemerintah.
“Publik jadi tak bisa mempercayai lagi kemampuan Mahfud MD dalam menganalisa keadaan,” katanya.
Sambungnya, “Bagaimana mungkin kita mau bertarung dengan intelijen asing jika kemampuannya hanya segini dalam menangani keadaan,” ucapnya.
Dengan demikian, sambungnya, intelijen asing akan sangat mudah melakukan serangan.
“Pemerintah saja tak bisa menangani isu semacam itu dan berakhir kena prank,” kata dia.
Sementara itu, sebelumnya beredar sebuah selebaran di media sosial WhatsApp. Selebaran itu bertuliskan Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game. Unjuk rasa itu tertulis akan dilakukan hari ini Sabtu, 24 Juli 2021, di Istana Merdeka.
“Mengundang seluruh elemen masyarakat untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki Istana beserta jajarannya,” tulis ajakan tersebut.
Kemudian, dalam selebaran itu terlihat ada beberapa pihak yang mendukung unjuk rasa tersebut. Seperti Shoppe Food, Gojek, Grab, Aliansi Mahasiswa, dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) Jakarta.
Komentar