Capai Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Ini Perusahaan Yang Di Tunjuk PLN!

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT PLN (Persero), resmi menjual listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) melalui PT Adaro Power, Total Eren S.A., dan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI), berkapasitas 70 Mega Watt (MW) dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MW/ 10 MWh di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Hal ini, dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL).

Penandatanganan tersebut, dilakukan oleh Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, Romain Pierru, Managing Director Indonesia & CFO APAC Total Eren, Dharma Djojonegoro, Presiden Direktur Adaro Power, Mustiko Bawono, Direktur Adaro Power, dan Amir Faisal, Direktur Utama PJBI, dengan didampingi oleh Gregory Thomassin, COO & Head of Project Finance APAC, Kusmayanto Kadiman, Wakil Presiden Komisaris Adaro Power, serta Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, di Kantor Pusat PLN Jakarta, pada Kamis (4/5/23) lalu.

Adapun PLTB Tanah Laut, diharapkan dapat mulai mengalirkan listrik pada 2025, untuk dapat mendukung program Pemerintah dalam mencapai target sumber bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN Persero, mengharapkan, ke depannya, Perjanjian Jual Beli Listrik PLTB Tanah Laut ini, dapat menjadi referensi untuk proyek PLTB khususnya, dan EBT umumnya, yang tidak hanya dari sisi harganya yang kompetitif, namun juga dapat diterima oleh Independent Power Producer (IPP), PLN dan dunia perbankan.

“PLTB dengan kapasitas 70 MW, yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan Energi Baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh ini, ditargetkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem Interkoneksi Kalimantan, dan menambah bauran energi terbarukan di Indonesia,” harapnya.

Sementara itu, Dharma Djojonegoro, Presiden Direktur PT Adaro Power, menyebut, bahwa penandatanganan PJBL ini, merupakan momen yang berharga bagi Adaro, seiring dengan upaya untuk membangun pilar Adaro Green.

“Tidak hanya karena proyek ini adalah proyek IPP PLTB pertama yang akan kami bangun, namun juga sebagai wujud keseriusan Adaro, untuk terus mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan, yang andal dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan harapan Pemerintah, yang ingin memastikan, bahwa transisi energi di Indonesia, dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Kami senang telah menjalin kemitraan dengan Total Eren,” ucapnya.

Selaras dengan itu, Romain Pierru, Managing Director Indonesia & CFO APAC Total Eren, Menyampaikan kegembiraannya dalam penandatanganan itu.

“Kami senang dapat bermitra dengan PLN untuk menyediakan listrik melalui PLTB Tanah Laut, yang menunjukkan komitmen dan ambisi kuat Total Eren terhadap pasar energi terbarukan di Indonesia.”

Ia menyatakan, Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini, dan kemudian berhasil memenangkan tender yang kompetitif bersama mitra strategis, Adaro Power.

“Dengan penandatangan PPA ini, kami mencapai tonggak baru bersama para mitra kami. Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut, yang akan memasok listrik rendah karbon untuk kepentingan masyarakat di Indonesia,” katanya.

Adapun Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ini, ditargetkan akan dimulai pada awal 2024 mendatang, dan diperkirakan beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD), pada tahun 2025.

Pembangkit ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran EBT di Indonesia. PLTB Tanah Laut berkapasitas 70 MW akan menggunakan teknologi turbin angin dengan kapasitas di atas 6 MW per unit dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) sebesar 10 MW/ 10MWh yang akan memitigasi intermitensi PLTB.

Diketahui, Pengembangan proyek PLTB Tanah Laut tersebut, telah melalui proses tender, di mana PLN menunjuk Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender, dan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada tanggal 15 November 2022, bersamaan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.

Komentar