Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala: Bantuan Kemanusiaan Untuk Myanmar Wujud Diplomasi Pancasila  

Pada saat penghentian kekerasan inilah terbuka kesempatan untuk dibangun komunikasi dan dialog di antara pihak yang bertikai.

Pada bagian lain Dubes Djumala menggarisbawahi beberapa inisiatif diplomasi Menlu Retno yang senafas dengan nilai Pancasila.

Untuk membantu Myanmar keluar dari konflik, Menlu Retno menggunakan pendekatan “all inclusive dialog”, suatu mekanisme komunikasi dan konsultasi yang melibatkan semua pihak yang terkait dengan konflik. Pelibatan semua stakeholders dalam penyaluran bantuan kemanusiaan dinilai senafas dengan nilai-nilai musyawarah dan gotong royong.

Sejatinya inilah nilai Pancasila yang terkandung dalam tindakan diplomasi Indonesia. Mendorong disalurkannya bantuan kemanusiaan untuk para korban konflik jelas mengandung nilai-nilai kemanusiaan, sila ke-2 Pancasila.

Pilihan terhadap pendekatan kemanusiaan ini, dalam tataran politik-ideologis, adalah aktualisasi nyata dari ajaran Bung Karno, sosio-nasionalisme.

Sebab, dalam menjalankan diplomasi dan politik luar negerinya Indonesia berpegang pada nasionalisme, yaitu membawa nama baik Indonesia dalam pergaulan internasional.

“Namun, nasionalisme Indonesia harus diaktualisasikan dalam kesadaran internasionalisme, yaitu sosial-kemanusiaan. Senafas dengan ini, inisiatif Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan merupakan refleksi nilai  Pancasila dan paham sosio-nasionalisme Bung Karno”, tutup Dubes Djumala.

Komentar