Hal itu terjadi karena jiwa nasionalisme yang melekat pada sosok pemuda adalah sebisa mungkin memberikan sumbangsih atau kontribusi terhadap bangsa dan negara.
“Karena itu, predikat agen of change, lokomotif perubahan tentu tak lepas dari pelbagai peran penting yang selama ini dilakukan pemuda dimanapun berdialektika,” pungkas Edi menutup pidato pamungkasnya.
Pembacaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Usai sambutan Edi Homaidi Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia (KMI) melakukan pemotongan nasi tumpeng sebagai puncak peringatan Milad KMI ke 13. Pemotongan nasi tumpeng kuning ini diberikan kepada para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan yang hadir di acara.
Sebelum pidato sambutan Peringatan Milad ke 13 KMI dan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua Umum Edi Homaidi, dilakukan pembacaan Sumpah Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928. Momen ini dibacakan oleh Wasil selaku Ketua Panitia Acara Milad KMI ke 13.
Wasil membacakan Sumpah Pemuda Indonesia Wasil didampingi tokoh-tokoh Pemuda dan Mahasiswa Indonesia. Dimana yang hadir adalah para Sekjen organisasi kemahasiswaan dari kelompok Cipayung Plus.
Tampak hadir Sekjen atau yang mewakili dari PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PB HMI MPO, PP KMHDI, PP GMNI dan lainnya. Selain itu juga para eksponen aktivis mahasiswa 98 dan kalangan media.
“Marilah kita membacakan teks Sumpah Pemuda Indonesia sebagai komitmen kita terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan. Dengan bertanah air satu, berbahasa satu dan berbangsa satu Indonesia, kita sebagai generasi muda harus mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal positif dan kreativitas,” terang Wasil.
Acara Peringatan Milad ke 13 KMI juga diisi pidato para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan yang memberikan apresiasi atas langkah KMI selama ini. Mereka para Sekjen Organisasi Kemahasiswaan menyatakan pandangannya terhadap Peringatan Sumpah Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 2021.
Acara ditutup dengan ramah tamah makan malam dan hiburan musik electone. Tampak Edi Homaidi menyanyikan beberapa lagu menghibur undangan yang hadir.
Komentar