Fadli Zon Dibuat Geram dengan Utang PLN dan Garuda Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Politikus Partai Gerindra Fadli Zon berkomentar soal menumpuknya utang dua perusahaan plat merah, PT PLN dan PT Garuda Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, BUMN tersungkur akibat beban penugasan dan joroknya tata kelola. Tidak hanya itu saja, Fadli Zon mengaku geram dengan ambruknya keuangan PT Garuda Indonesia yang tengah menjadi sorotan belakangan ini.

“Terus terang membuat kita geram. Maskapai berusia 72 tahun ini terjerat lilitan utang menggunung dan menderita kerugian cukup besar,” ujarnya dikutip Jumat (11/6).

Fadli Zon mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia tercatat memiliki utang US$4,9 miliar dolar atau setara Rp70 triliun. Seperti diketahui, angka tersebut meningkat sekitar Rp1 triliun setiap bulannya jika Garuda terus menunda pembayaran kepada pemasok.

“Selain utang menggunung, Garuda juga terlilit kerugian yang cukup besar. Saat ini, operational cost Garuda tiap bulan mencapai US$150 juta, padahal pendapatannya hanya tinggal US$50 juta,” ujarnya.

Menurut Fadli, tiap bulan perusahaan pelat merah ini merugi sekitar US$100 juta. “Belum reda kasus ambruknya Garuda, kini kita disuguhi fakta baru utang PLN yang disebut mencapai Rp500 triliun. Fakta ini juga ikut membuat kita heran,” tuturnya.

Menurut Fadli, 6 tahun lalu, utang PLN hanya di bawah Rp20 triliun. Namun, hanya dalam satu periode kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), utang PLN telah meroket menjadi Rp500 triliun.

“Meski kabar buruk tadi meruak di tengah pandemi, namun sayangnya kita tak bisa menyalahkan pandemi,” katanya.

Sebab, menurut Fadli, sebelum pandemi pun utang dan kinerja BUMN telah mendapat sorotan dari berbagai lembaga internasional dan pemeringkat utang

Komentar