Jubir KLB Deliserdang: Tidak Ada Fakta yang Menunjukkan Moeldoko Bagi-bagi Uang

JurnalPatroliNews Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko tidak pernah membagi-bagikan uang dan ponsel sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengatasnamakan Partai Demokrat digelar di Deliserdang.

Penegasan itu disampaikan Jurubicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad menanggapi pernyaraan dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Moeldoko menyebar uang kepada DPC Demokrat saat KLB.

“Tidak ada satu fakta pun yang menunjukkan Pak Moeldoko membagi-bagikan uang dan ponsel sebagaimana yang dituduhkan,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (19/10).

Rahmad menilai, tuduhan dari kubu AHY tersebut sangat tidak berdasar. Menurutnya, pengakuan kubu AHY itu hanya karangan bebas dengan skenario sesat. Mereka dengan sengaja membuat fitnah dan berita bohong.

Penegasan itu disampaikan Jurubicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad menanggapi pernyaraan dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Moeldoko menyebar uang kepada DPC Demokrat saat KLB.

“Tidak ada satu fakta pun yang menunjukkan Pak Moeldoko membagi-bagikan uang dan ponsel sebagaimana yang dituduhkan,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (19/10).

Rahmad menilai, tuduhan dari kubu AHY tersebut sangat tidak berdasar. Menurutnya, pengakuan kubu AHY itu hanya karangan bebas dengan skenario sesat. Mereka dengan sengaja membuat fitnah dan berita bohong.

“KLB Partai Demokrat di Deli Serdang diselenggarakan oleh DPC, DPD dan kader-kader Partai Demokrat. Pak Moeldoko bukan penyelenggara, dan bukan pula donatur KLB Deli Serdang. Pak Moeldoko hanya diminta oleh peserta KLB untuk jadi Ketua Umum Partai Demokrat,” tegasnya.

Oleh karena itu, Rahmad menyebut kubu AHY telah memfitnah dan berita bohong. Bahkan, lebih jauh dari itu, kubu AHY telah mencemarkan nama baik seseorang yang bisa diseret ke ranah tindak pidana pencemaran nama baik.

“Kami minta kubu AHY untuk segera mengklarifikasi pernyataan tersebut dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia, untuk tidak lagi menebarkan fitnah dan berita bohong,” katanya.

Sebab, masih kata Rahmad, pihak KLB Deli Serdang sangat menghargai perbedaan pendapat, menghormati proses demokrasi dan hukum. Namun, ia menyesalkan adanya fitnah dan berita bohong atau menyerang pribadi Moeldoko.

“Itu adalah perbuatan tidak terpuji, tidak terdidik, dan itu adalah langkah mundur dalam berdemokrasi,” pungkasnya.

Saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (18/10), seorang peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko, Gerald Piter Thomas mengungkap alasan dirinya kembali bergabung dengan DPP kepemimpinan pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dia mengaku tidak diberikan Rp100 juta yang dijanjikan panitia KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

“Jadi saya tegaskan lagi, saya diiming-imingi uang, karena tidak dapat ini uang, saya balik badan saya harus laporkan ini ke DPP,” kata Gerald di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (18/10)

Komentar