Masa Kritis Sebuah Bangsa Antara 70-100 Tahun, Prabowo: Apakah Kita Bisa Survive Atau Alami Degradasi?

JurnalPatroliNews Jakarta –  Berdasarkan penelitian sejumlah pakar sejarah di dunia, disebutkan bahwa perjalanan sebuah bangsa akan mengalami masa-masa kritis ketika menginjak usia 70 sampai 100 tahun.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan pidato kebangsaan dalam acara peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (16/8).

“Banyak ahli-ahli sejarah membuat riset dan mengatakan saat-saat paling kritis dalam sejarah bangsa adalah antara 70-100 tahun,” kata Prabowo.

Di rentang usia tersebut, sebuah bangsa akan diuji ketahanannya oleh sejarah. Apakah bangsa tersebut bisa terus bertahan atau justru mengalami sebuah tantangan serius yang mengarah pada degradasi dan disintegrasi.

Indonesia, lanjut Prabowo, akan genap menginjak usia 76 tahun pada Selasa besok (18/8), setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Artinya, Indonesia tengah berada di masa krisis itu.

“Ya, kita sekarang berada di masa-masa kritis itu. Apakah kita survive seterusnya sebagai bangsa atau kita mengalami suatu degradasi, bahkan bisa disintegrasi,” tuturnya.

Atas dasar itu, Menteri Pertahanan RI ini mengajak semua pihak untuk tidak melupakan amanat kemerdekaan Indonesia dengan segala legacy yang telah ditorehkan oleh para founding fathers.

Ia juga menegaskan bahwa segenap bangsa Indonesia tidak boleh menganggap remeh masa-masa kritis sebagaimana diungkapkan para ahli sejarah tersebut.

“Jadi saudara-saudara, kehebatan kita, kecemerlangan kita, tidak boleh kita lupakan. Juga sebaliknya, jangan kita anggap bahwa itu dengan sendirinya datang. We cannot take it for granted,” demikian Prabowo.

Komentar