Mengulik Perjalanan Politik Walikota Solo Dalam Mencari Jati Diri di Luar Pengaruh Sang Ayah Jokowi

Namun berbeda jauh dari estimasi yang muncul, bahwa Gibran mampu melakukan terobosan-terobosan baru diluar ekspektasi kebanyakan orang yang tidak menyukai munculnya dinasti politik Jokowi, sebab anak kandung kadung dan besannya yang juga walikota Medan itu sudah disematkan stereotip negatif. Dalam perjalanannya Solo menjadi kota yang paling toleran terhadap umat beragama, “jelas Silaen.

Berbagai peristiwa hajatan nasional, termasuk perayaan keagamaan yang besar dilaksanakan di kota Solo yang sangat meriah, ini memberi kesan majemuk diayomi dan tokoh- tokoh penting Bangsa Indonesia, juga sering mengunjungi Solo, untuk sekedar ngopi dan ngobrol dengan walikota Solo nyentrik itu, “terang Silaen.

Solo menjadi episentrum politik nasional yang menyedot perhatian elite politik nasional, sosok Gibran yang slalu menyampaikan pesan diluar pakem yang ada. Dia mengatakan dia adalah manusia yang merdeka dan tidak harus dikaitkan dengan ayahnya presiden Jokowi yang sudah dua periode menjabat, “imbuhnya.

Gibran harus bersyukur atas kesempatan yang dia dapatkan, meskipun tidak semua orang dapat kesempatan dapat membuktikan kemampuannya, ada banyak figur anak muda yang mungkin saja memiliki potensi dan kemampuan, tapi karena tidak mendapat kesempatan maka tidak muncul kepermukaan, “tutup Silaen.

Komentar