Pancasila Sebagai Perisai Generasi Milenial di Tengah Arus Globalisasi

Ia mengajak Pancasila tidak hanya dijadikan dasar tetapi harus menjadi pembangunan di Indonesia baik Sumber Daya Manusia, Sosial, Politik, Ekonomi maupun Infrastruktur.

“Dan Pancasila kalau menjadi tujuan bersama dalam pembangunan maka tujuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akan terwujud”, paparnya.

Dirinya juga mengatakan untuk mengingat dasar sangat tidak mudah tetapi yang mudah adalah mengingat tujuan maka dengan mengingat tujuan dipercaya akan mengerahkan energi untuk tujuan negara.

“Artinya semua harus nyambung dasar dengan komitmen aktivitas tujuan seperti pembangunan”, ujarnya.

Ia juga memamparkan jika Pancasila ingin benar-benar menjadi benteng kuncinya adalah diantaranya Pancasila harus menjadi ideologi dan milik bersama baik dunia dan bangsa indonesia.

“Jika Pancasila dimiliki hanya beberapa golongan saja, maka akan terus menjadi kontra”, ucapnya.

“Pancasila ini milik kita bersama, bukan milik kelompok, bukan milik elit maka dengan itu saya yakin Pancasila akan menjadi perisai intoleransi dan ekstremisme”, sambungnya.

Menurutnya intoleransi dan ekstremisme adalah salah satu dari akar tidak adanya rasa memiliki Pancasila.

“Kalau mereka merasa memiliki Pancasila, maka akan tergerak ke arah sana, tujuan tujuan bangsa”, ujarnya.

Kita juga berharap Pancasila tidak hanya murni dan konsekwen tapi harus komperhensip, sehingga tidak ada oknum-oknum yang mempreteli karena fokus pada sebagian butir-butirnya saja.

“Ini menjadi PR kita semua, karena masih ada oknum-oknum yang mempreteli, karena fokus pada sebagian butir saja”, tutupnya.

Dalam seminar tersebut juga hadir beberapa pakar sebagai narasumber Prof. Jusuf irianto, Drs. M.Com, dan Dr. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum. (ER)

Komentar