Pemerintah Kaji Penghapusan Premium, Tunggu Restu Presiden

JurnalPatroliNews– Jakarta –

Pemerintah disebut sedang mengkaji penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. 

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan, saat ini hanya 7 negara saja yang masih menggunakan BBM Premium RON 88 di dunia.

“Sehingga terkait dengan premium ini, dipikirkan ke depan mungkin Pertalite bisa menggantikan Premium,” kata Soerjaningsih, dikutip Rabu (27/10).

Menurut Soerjaningsih, dihapusnya Premium terkait dengan upaya perbaikan lingkungan. Bahkan, ada wacana untuk mengganti Pertalite dengan BBM yang lebih ramah lingkungan.

“Kemudian Pertalite pun juga sebenarnya juga boleh dikatakan perlu diperbaiki kualitasnya, bisa kemudian kita harapkan ke depannya dan roadmap BBM yang ramah lingkungan,” ujar Soerjaningsih.

Hal itu, sambung Soerjaningsih, merupakan komitmen pemerintah untuk menyediakan BBM yang ramah lingkungan.

“Tapi semua itu pastinya sedang kita kaji, dan pastinya harus mendapatkan persetujuan presiden,” imbuhnya.

Soerjaningsih mengatakan, langkah penghapusan Premium akan meringankan beban negara. Pasalnya, selama ini negara memberikan kompensasi terhadap harga jual Premium di pasaran.

Seharusnya Premium dijual seharga Rp 9.000-an, namun Pertamina menjualnya ke masyarakat senilai Rp 6.450.

“Bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan, di mana saat ini penyaluran premium sebanyak 3,3 juta kilo liter,” jelas Soerjaningsih.

Sementara, Pertalite seharusnya dijual dengan harga Rp 11.000-an, namun dijual oleh Pertamina seharga Rp 7.650.

Komentar